Kamis, 13 November 2014

6 Perkara Penambah Kesadaran

Suatu hati Ibrahim bin Adham didatangi seorang lelaki, seraya berkata " Wahai Abu Ishak, aku seorang yang bersimbah dosa, banyak melakukan kezholiman. Berkenanlah kiranya tuan mengajariku hidup zuhud, agar Alloh menerangi jalan kehidupanku, dan melembutkan hatiku yang jauh dari kasih sayang ini. "

"Manakala dirimu dapat memegang teguh 6 perkara yang akan aku kemukana, tentu kamu mendapatkan keselamatan," jawab Ibrahim bin Adham.

"apa itu wahai Abu Ishak?" tanyanya.

Kemudian Ibrahin bin Adham menyampaikan 6 perkara tersebut :
1. Manakala dirimu akan melakukan maksiat, janganlah memakan rezeki Alloh.

"Diseluruh penjuru bumi, baik barat maupun di timur, di darat maupun di laut, kebun maupun di gunung, ada rezeki Alloh, terus dari mana aku makan?" tanya lelaki itu.

"Wahai saudaraku pantaskah kamu memakan rezeki Alloh, sedangkan dirimu melanggar peraturan-Nya?" jawab Ibrahin bin Adham.

"Tidak, demi Alloh. Kemudian apa yang keduanya?"

2. Manakala kamu bermaksiat kepada Alloh, jangan bertempat tinggal di negeri-Nya.

"Tuan Ibrahin demi Alloh yang kedua ini lebih berat. Bukankah bumi ini milik-Nya? Kalau demikian di manakah aku harus tinggal?" tanya lelaki itu kembali.

"Patutkan kamu makan rezeki Alloh dan bertempat tinggal di bumi-Nya, sedangkan dirimu melakukan maksiat kepada-Nya?" jawab Ibrahim bin Adham.

"Tidak pantas wahai tuan guru." Jawab lelaki itu kemudian.

3. Manakala dirimu hendak melakukan maksiat, jangan melupakan Alloh yang Mahamelihat! Jangalah beranggapan bahwa Dia lalai kepadamu!. 

"Tuan guru bagamana mungkin aku bisa melakukannya, padahal Alloh Mahamengetahui segala rahasia dan melihat setiap gerak hati nurani." ucap lelaki itu.

"Layakkah dirimu menikmati rezeki Alloh, bertempat tinggal dibumi-Nya dan maksia kepada-Nya,s edangkan Alloh melihat dan mengawasi perilakumu?"

"Tentu saja tidak, wahai tuan guru, terus apakah yang ke - 4?"

4. Manakala Malaikat Maut datang kepadamu hendak mencabut nyawa, katakanlah kepadanya, " Tunggu sebentar, aku akan bertaubat!."

"Tuan guru hal itu sangat mustahil. Dan permintaan  itu tidak bakal dikabulkanannya," sahut lelaki tersebut.

"Kalau dirimu sadar, bahwa tidak akan dapat menolak keinginan malaikat Maut, tentu dia akan datang kepadamu kapan saja. Barangkali sebelum dirimu melakukan taubat," tutur Ibrahim bin Adham.

"Benar apa yang tuan ucapkan. Terus yang kelima apa ?"

5. Manakala malaikat Mungkar dan Nangkir datang kepadamu, tantang dan lawanlah dengan segala kekuatan yang ada, jika dirimu mampu."

"Itu hal yang sangat mustahil lagi, wahai tuan guru."

6. Manakala kelak dirimu berada disisi Alloh dan Dia menyuruhmu masuk neraka, katakanlah, " Ya Alloh, aku tidak bersedia masuk ke dalamnya!" Tegas Ibrahim bin Adham terahir.

"Wahai tuan guru, keenam perkara itu sangat berat. Cukup, aku telah sadar dan mengerti," jawab lelaki itu puas.

Lelaki itupun segera meninggalkan Ibrahim bin Adham dengan hati lega, ia merasa telah menambah kesadaran dalam hatinya.



Insya Alloh jika kita berniat memperoleh pelajaran dari sebuah peristiwa ataupun kishah, niscaya kita akna memperoleh perlajaran tentu yang menghantarkan kita menjadi pribadi yang lebih baik, Aamiin.

Kisah ini dikutip dair kumpulan buku "Kisah Penuh Hikmah" karyaIbnu Mahali Abdullah Umar//Ahmad Suhaimy.


"