Rabu, 31 Desember 2014

Kamu

Kamu menyapa tanpa kata,
tak terucap bahasa,
tidak menjadi kalimat yang nyata,
namun mata mengungkap semua.

Diam dalam keheningan,
tanpa suara,
hanya dengar dengan kuat,
nafasmu mendarat ditelinga, ini.

Tak perlu mendekat,
tak jua harus mengukir kukuh nama,
jika kita benar meyakini, pada takdir diri sudah tersirat nama siapa tambatan hati ini.

Tuhan, Engkau Mahatahu...
sudah pula tertulis dalam buku harian bagaimana nantinya kapal akan berlabuh pada dermaga penuh cinta.

Dan, Kamu adalah diantara nama yang tersirat tanpa penghapus dalam buku harian itu.

Terima kasih untuk hadirmu,
Alhamdulillah...
Ya Alloh, Engkau Pemberi Jawaban yang pasti.



Kenangan yang manis
31 Dec'14

Selasa, 23 Desember 2014

Hari itu "MINGGU"

20 Desember 2014

Bisa dibilang ini sudah memasuki bulan ke 2 pernikahan kami, namun ada yang berbeda di hari minggu itu.
Apa ini yang juga sering ia rasakan ?
Setidaknya inilah yang menjadi pertanyaan tidak biasa bagiku pribadi.

Untuk pertama kalinya, aku merasa waktu berjalan begitu lamban. Jarak menjadi satu hambatan, sebatas kota pun terasa begitu jauh untuk ku tapaki.
Akhh!!Mungkin ini hanya satu keluh dari sekian peluh yang tak sempat dirasa.
Ataukah aku mulai merasa itulah yang namanya kerinduan...?

Pertama bagiku tak bersama suami di hari itu.
Rasanya memang berbeda, ya mungkin karena aku telah terbiasa bersama ia pada sabtu dan minggu.
Namun juga jadi pertanyaan yang sama untuk ia, "Apakah ada yang ia rasa berbeda ?"
Tepat ditangan kanan hp putih ku yang mungil akan mencari tahu jawabannya ?
"Lochhh, tak ku temui satu pesan dari nya. Apa yang terjadi?" gumamku dalam hati.
Aku terbiasa menerima pesan - pesan manisnya dengan sebait doa yang ia kirimkan ke nomor ku.

"Rasa penasaran ini menggoda pikirku, namun aku terlalu jaim untuk mengirim pesan terlebih dahulu padanya." ini perang antara logika dan perasaan.

"Iichhh!! ada - ada saja, ia kan suami ku 'mengapa pula aku harus begitu jaim' ?"
Menjawab kembali dengan segala pertanyaanku, bagaimanapun itu memang sudah menjadi bagian dari idealisme ku. Bertahan dengan ke jaiman diri dan mencintai dengan cara sendiri. "Aku pikir itulah romatisme dalam diriku." aku berkelit membenarkan keegoanku.
"baiklah aku akan mengalah dengan rasa jaim ku, aku akan mengirim pesan bertanya tentang kabar nya?"
Lekas ku buka hp, ku baca baik - baik pesan yang sempat ia kirimkan padaku. Jelas , sebetulnya suamiku telah memberi kabar dan kegiatannya hari minggu.
Ya, memang hari itu ada kumpul keluarga besar, namun aku tak bisa bersamanya karena sedang tidak enak badan disamping memang saya sedang tinggal dirumah orang tua. Maka telah kami sepakati bersama, bahwa suamiku pergi sendiri.

Baiklah, sudah saya putuskan saya akan mengirimi ia pesan sebagai ungkapan kepedulian dan kekhawatiran saya. "akkhh!!ini hanya alibi untuk tetap menjaga kejaiman ku. heheheheh. "

Hp ku klik pada menu pesan, mulailah ku ketik pesan yang ku pikirkan akan begitu romantis. Klik ok - sand dech.
"Yaa salam, setelah ku baca kembali pesan yang telah kukirimkan, ini sungguh menggelikan. Menjadi terheran - heran sendiri, "lah kok kirim pesan begini sih."
Begitu malunya, ingin rasa menarik kembali itu pesan. "Semoga tidak dibaca, semoga begitu sibuknya jadi tak sempat membuka pesan." wahhh, begitu banyak doa untuk menenangkan hati ku sendiri.

Tidak lama kemudian, nada pesan di hp ku berbunyi. Lekas ku buka pesan yang ternyata dari suamiku, "Iya Ammie Cantik." demikian manis balasnya.
Padahal isi pesanku itu begitu konyol sekali, entah apa sebabnya aku hanya menuliskan kalimat " Oppa, jgn lupa mandi ya?" ini sms yang paling aneh yang pernah aku kirimkan. "Huff!!" mau apa lagi, satu kalimat itu adalah tanda perhatiaanku yang dibalut kejaimanku. Padahal tak perlu diingatkan juga, mandi sudah menjadi kebutuhan jasmaniah.... hahahah :D
"Maaf Oppa, aku tak ingin rasa ini meruntuhkan kejaiman ku." hehehehhe....

Sementara waktu terus berjalan tak bisa dihentikan dengan hypnotis sekali pun.
Diluar gemerincik hujan menerjam daun - daun pohon.
Iya, hujan kian deras datang beramai - ramai.
Doapun kian lebat ku panjatkan, Nama - Nama Terbaik- Nya pun tak lupa dilantunkan.
Subhanalloh ini pengobat rindu yang ampuh.
Doa adalah untaian rindu, karena rindu ini datang dari kecintaan kita kepada-Nya.

Sabtu, 13 Desember 2014

Pintu masuk KASMARAN

Dicintai adalah dimana hati kita akan selalu merasa berbahagia,
bertambah kecintaan kepada-Nya, kala rasa sayang semakin tumbuh dan berkembang.

Mencintai adalah dimana yang dicinta menjadi lebih bersyukur pada-Nya atas kehadiran kita dalam hidupnya.
Maka hidup bersama dalam naungan - Nya adalah anugerah yang tak terhingga.

Merindukan adalah disaat hela nafat semakin mengingat-Nya,
maka tak berjumpa dengan-Nya dimalam hari, risaulah hati. 
Merindukan adalah kala hati berdzikir sebagai penyejuk jiwa,
maka meski kami terpisah rasa gundah didada terobati karena mengingat-Nya.

Dan Menikah adalah pintu masuk pertama untuk mencicipi kenikmatan - kenikmatan dalam KASMARAN,
bersama ia menjadi lebih menyenangkan,
menyenangkan hati menjadi berpahala,
saling bertatapan menjadi ibadah lain dari salah satu kewajiban sebagai hamba-Nya untuk ditunaikan,
bersentuhan takan menjadi haram bagi mereka,
berbincang lebih dekat menjadi keromantisan tersendiri bagi mereka,
bagi mereka yang menikmati kasmaran setelah menikah tahu benar apa arti mencinta dan dicinta,
melakukan segala sesuatu karena-Nya, membuat sepasang kekasih mendapatkan kebahagiaan berlipat ganda,
mereka yang menunaikannya tahu benar bahwa segala pemberiaan karena Alloh adalah suatu kebaikan yang menjadikan pahala, maka dari itu menjaga diri sebelum waktu menikah adalah keharusan yang WAJIB dipertahankan.

Alhamdulillah.....
25 Oktober 2014
01 Muharram 1436 H,

Rasa syukur berlipat ganda, alhamdulillah selepas Ijab Qobul dari calon pilihan-Nya telah syah menjadi pasangan hidup.

(Pic : Dari http://bundapuri.blogspot.com/2014/11/burung-kutilangku.html)


“Semoga Allah memberi berkah kepadamu dan atasmu serta mengumpulkan kamu berdua (pengantin laki-laki dan perempuan) dalam kebaikan.”
(HR. Penyusun-penyusun kitab Sunan, kecuali An-Nasai dan lihat Shahih At-Tirmidzi 1/316)
:bahterailmu.