Puja,
namamu mengingatkan aku pada filem India.
Puja,
kamu begitu cantik dengan senyum yang manis,.
Dulu,
setiap pagi saat aku berangkat kerja melintas didepan rumah mu, bergetar hati ini.
Puja,
dari balik jendela lantai 2 rumahmu,
kamu tersenyum memandang dunia yang seolah tak pernah kau jama.
Hai Puja,
aku bahkan pernah melempar kaleng minuman berisi pesang singkat,
"besok pagi saat ku melintas kembali, berikan senyuman terindah sebagai pertanda."
Puja, cintaku saat pertama kali memandang.
Aku memang tak pernah mendengar suaramu,
aku hanya memandang wajah ayu begitu cantik saat tersenyum manis,
namun puja dambaan hatiku, meski begitu bukan berarti aku tak peduli dengan hatimu.
Puja,
Dengan Percaya Dirinya aku merasa kamu menyukai ku,
meski tak pernah kita saling bertemu untuk berbincang penuh keramahan.
Puja,
sampaikah suratku untuk mu,
ini adalah surat ku yang ketiga kalinya,
yang tak kunjung kamu balas.
Pujaku,
tunggu aku, aku segera kembali dengan cincin yang akan aku semaikan tepat dijari manismu.
Ikhlas itu sahabatnya hati, temannya sabar kendaraannya lisan, dan hidup orang ikhlas kan penuh dengan rasa syukur. Ikhlas Yuuukkkk Salam bahagia dan Inspirasi Mita ^_^
Kamis, 13 Maret 2014
Minggu, 09 Maret 2014
Akhh!!!
Akh! Siang ini banyak orang yang mencaci mentari.Kasihanlah! Ia kan tak bersalah, mengapa pula manusia begitu egois.
Sore nanti bila hujan turun, kemudian kita dapati kembali.."Akhh!! Napa pula hujan turun sore ini."Atau, sekedar celotehan yang membuang makna syukur..."iikh!! Hujan terus, hujan lagi, lagi - lagi hujan ?"
Sudahlah mengapa pula, kita banyak menngerutu.Jika begitu terus, gerutu akan lebih banyak hitungannya ketimbang rasa syukur.
Sudahlah tooh, banyak berkah saat hujan mengguyur.Bahkan saat banjir tiba, ada kebersamaan yang terjalin, banyak do'a terucapkan, banyak kebaikan yang berhamburan dan banyak cinta dibalut kasih sayang tanpa bandrol harga.
Sore nanti bila hujan turun, kemudian kita dapati kembali.."Akhh!! Napa pula hujan turun sore ini."Atau, sekedar celotehan yang membuang makna syukur..."iikh!! Hujan terus, hujan lagi, lagi - lagi hujan ?"
Sudahlah mengapa pula, kita banyak menngerutu.Jika begitu terus, gerutu akan lebih banyak hitungannya ketimbang rasa syukur.
Sudahlah tooh, banyak berkah saat hujan mengguyur.Bahkan saat banjir tiba, ada kebersamaan yang terjalin, banyak do'a terucapkan, banyak kebaikan yang berhamburan dan banyak cinta dibalut kasih sayang tanpa bandrol harga.
Minggu, 02 Maret 2014
Pacaran perlu enggak ? Part 1
Pacaran perlu enggak ?
Iya tema ini menjadi topik untuk kita Berbagi ceriTa. Loch, mengapa harus itu sih temanya ?
Kalau begitu yuuk, kita mundur ke haru rabu
tepat tanggal 26 Februari 2014, pada saat itu saya sedang memandu acara BeriTa
(Berbagi ceriTa) dimana saya mengadakan voting, apa yang ingin dibagikan untuk cerita di malam hari pada pukul
19.00-21.00WIB, sebagai teman berbagi cerita di hari sabtu, 01 Maret 2014.
Masih ingat jelas dalam benak saya, saat itu pilihannya adalah :
a.
Tentang
Pria Sejati,
b.
Pasangan
Ideal, dan
c.
Pacaran
perlu enggak sih ?
Dan, wow
inilah hasil voting itu :
a.
Pria Sejati : 500 Point
b.
Pasangan ideal : 200 Point
c. Pacaran perlu gak ? : 1200 Point
c. Pacaran perlu gak ? : 1200 Point
#Wargi yang tidak memilih dan mendukung = 300 Poit
Jelas
dari hasil voting, ternyata pilihan c (Pacaran perlu Enggak ?) adalah pemenang
dari voting tersebut. Well, yuuk kita coba kupas.
Gini
dech sebelum kita memutuskan, “Apakah pacaran itu perlu atau enggak?” kita coba
pelajari atau paling tidak telusuri, “Apakah pacaran memiliki manfaat atau
tidak ?”
Manfaat
Pacaran, ini loch kata orang – orang yang saya tanyain “Apakah pacaran itu
perlu dan apa alasannya ?” Jawabannya bagi mereka yang mengatakan Perlu, ada
pula yang bilang dan menjawab dengan begitu exaited perlu sekali. Dengan alasan
yang bermacam – macam :
a.
Untuk saling mengenal satu sama lain,
(Kalau gitu, cukup dong dengan berteman)
b.
Untuk memahami karakter masing2,
(saya rasa ini sama saja dengan yang diatas)
c.
Ikutan Trend, biar enggak dibilang
cupu (ini tipe yang Galau, enggak punya Prinsip kuat)
d.
Keren aja kan, punya mantan (Hanya
ngerasa keren kalau punya mantan, tapi dijadikan mantan enggak mau?)
e.
Tambah semangat belajar, jadi nilai2
di sekolah enggak turun. (Emm, yang ada nilai anjlok karena konsetrasi
terpecah)
f.
Proses pemilihan mencari yang terbaik
(Wahhh bagus ya kayak kontes kecantikan aja, ada pemilihan. Padahal kan dalam Islam ada Istikharah)
g. Cari yang cocok dan Pas ( Sama aja
dengan yang di atas, cocok dan pas ukuran atau menurut siapa ? Emang baju, gak
pas/cocok ganti)
h.
Proses pendewasaan diri (pacaran itu,
enggak bikin dewasa. Bikin otak ngeres, iya.)
i.
Pacara itu bisa menjalin silahturohim
(Ustadz ‘Nah bilang, kalau silahturohim itu yang bermnfaat atau dapat
memberikan serta menghasilkan kebaikan satu sama lain. Kalau pertemuan
menjadikan mudhorot, yaela bukan silahturohim itu mah)
j.
Pacaran itu gaya hidup (Gaya hidup
siape? Islam tidak mengajar hal demikian)
k.
Bla, ble,blo dan banyak lagi alibi
yang disampaikan.
Nah,
coba dech dicermati semua alasan tersebut, saya percaya kalau kita pahami betul
nampaknya tidak ada manfaat apapun dari yang namanya PACARAN. Yang ada
merugikan!!!
Pacaran
itu merugikan kedua belah pihak, terutama pihak wanita. Coba dech di telusuri,
kebanyakna dampak dari pacaran adalah menghasilkan hal tak menyenangkan,
membawa si pelaku dalam jurang kenistaan tidak ada yang indah, nampak
menyenangkan di awal, seolah nikmat namun membawa sengsara. Banyak wanita hamil
ditingglkan, dengan alasan belum siap menikah. Nah, kalau belum siap menikaah,
kenapa harus jadi Ayah sebelum menikah. Lihat, betapa malangnya dan meruginya
kaum hawa yang terlibat dalam konflik hubungan pacaran. Untuk lelaki juga
sebetulnya tidak menyenangkan loch, habis berapa duit tuhh buat modalin pacaran,
mending ceweknya satu, kalau 10 dengan alasan proses pemilihan yang terbaik.
Coba berapa duit yang keluar. Mending tuh duit ditabungin buat meminah dan
menikah.
Bagaiamana
sampai sini, sudah bisa menjawab tentang “Apakah, Pacaran itu perlu atau enggak
?”
Emmm,
masih bilang iya ?
Oke,
mari di simak hadist yang satu ini :
“Wahai
kaum pemuda! Barang siapa di antara kamu sekalian yang sudah mampu memberi
nafkah, maka hendaklah ia menikah, karena sesungguhnya menikah itu lebih dapat
menahan pandangan mata dan melindungi kemaluan (alat kelamin). Dan barang siapa
yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi
penawar bagi nafsu.” (Shahih Muslim No.2485)
Ayo,
apakah ada kata Pacaran disana ?
No,
karena memang tidak ada.
“Tapi,
kan Teh, kita harus saling mengenal ?”
Kan,
ada Ta’aruf.
Ta’aruf
itu kan hanya perkenalan dua keluarga saja, tapi kan tidak mendalam secara
menyeluruh.
Aehhh,
emang pacaran mau tahu sampai dalemannya segala yaa ? (iich, otaknya ngereees
banget tuh)
Sudahlah
pacaran itu bak pintu menuju tempat kemaksiatan, karena banyak diantaranya yang
malah terjerumus dan menjerumus pada perzinahan. Ingatlah, zina itu bisa saja
terjadi tanpa kita sadari mulanya, lanjutnya itu adalah kemaksiatan yang
dialkukan berdasarkan hawa nafsu yang beralasan kekhilafan manusia.
(ini
ada kutipan pacaran menurut blog tetangga, maaf saya lupa nama blognya apa ya)
“Yang
namanya pacaran adalah jalan menuju zina dan itu nyata. Awalnya mungkin hanya
melakukan pembicaraan lewat telepon, sms, atau chating. Namun lambat laut akan
janjian kencan. Lalu lama kelamaan pun bisa terjerumus dalam hubungan yang
melampaui batas layaknya suami istri. Begitu banyak anak-anak yang duduk di
bangku sekolah yang mengalami semacam ini sebagaimana berbagai info yang
mungkin pernah kita dengar di berbagai media. Maka benarlah, Allah Ta’ala
mewanti-wanti kita agar jangan mendekati zina. Mendekati dengan berbagai jalan
saja tidak dibolehkan, apalagi jika sampai berzina. Semoga kita bisa
merenungkan ayat yang mulia. “
“Dan
janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’: 32). Asy Syaukani
rahimahullah menjelaskan, “Allah melarang mendekati zina. Oleh karenanya,
sekedar mencium lawan jenis saja otomatis terlarang. Karena segala jalan menuju
sesuatu yang haram, maka jalan tersebut juga menjadi haram. Itulah yang dimaksud
dengan ayat ini.”
Gimana,
sekarang boleh jadi sudah mulai sedikit ragu ya untuk mengatakan iya pada
pacaran. Jangan sedikit ya, katakan saja “kalau kamu ingin bersama saya dan
serius datang kerumah dan pinanglah saya?”
Sebagai
wanita tak usah malu mengatakan demikian. Tapi kan teh, laki laki nanti lari
dan takut kalau kita langsung bilang gitu?
Laki2
atau Pria Sejati tidak akan seperti itu, ia kaan datang menemui walimu jika ia
tertarik apadamu dan ingin serius padamu.
“Teh,
kita kan masih kecil belum siap nikah, mau cari uang dulu, bla ble blo ?”
Kalau
begitu, puasa saja dan kumpulkan apa itu materi. Siap datangi walinya.
“Katakanlah
kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci
bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".”
(QS. An Nur: 30).
“Wanita
yang baik akan berjodoh dengan Pria yang baik.”
“Wanita-wanita
yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat
wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk
laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang
baik (pula)….” (QS. An-Nuur: 26)
Jadi
jika kita ingin memperoleh jodoh yang baik, persiapkan diri kita untuk menjadi
baik.
Nah,
ini yang namanya Pasangan Ideal. Berusaha menjadikan diri baik dan sholeh serta
sholehah untuk calon pasangannya kelak, dan pacara itu silakan dilakukan dan ni’mati
dengan seindah serta seromantis mungkin selepas menikah, karena
keinginana/hasrat apa yang pria lakukan pada wanita dalam pernikahan akan menjadi halal dan ibdah,
selama itu mengikuti tuntunan al- qur’an dan Rosul.
Saat
ini, segitu dulu yaa. Semoga bermanfaat, kesimpulan Tentang Pacaran, Perlu
enggak ? Saya percaya semua yang baik dan benar akan kembali pada tempatnya ^^
Terima kasih sudah mampir...
Boleh ammpir lagi, kapan - kapan ?
Boleh ammpir lagi, kapan - kapan ?
Salam bahagia penuh Inspirasi ^^
Langganan:
Postingan (Atom)