Minggu, 31 Agustus 2014

Penganggum Kebenaran

Walau daya dan upaya dikerahkan, hanya Dialah yang berkehendak.
Kami sudah mencoba semampu kami, sementara waktu kamu malah asyik berselancar dengan dunia yang tak sempat diperkenalkan pada kami.

Kami, menjadi batu loncatan...
Sedangkan kamu bagai tupai yang melompat dari satu pohon ke pohon yang lain,
dimana bila tupai itu sudah puas bermain, ia akan kembali pada pohon pertama.

Kamu, tahu ini tak benar ?
Namun, kamu malah terlena dengan harapan mendapatkan akhir yang WOW.

Kami, memang tak begitu menganggumkan sebagiamana kamu yang mampu memikat.

Kata kami ini bukan ditujukan pada kelompok,
kami hanya mencuba berekpresi pada rasa yang kamu abaikan ?
pada kesehatan yang tak diperhatikan,
pada sebahagian tubuh yang mengeluh meminta lari untuk berehat diri,
pada mata yang tertohok dengan fakta yang dipungkiri,
pada lisan yang terlalu pandai mensiasati,
pada telinga yang menjadi saksi,
pada cerita yang terbungkus kebisuan.


Hati kamu ambil, kemudian jantungnya kamu makan.
Kamu tak menyisahkan satu bagian kecil untuk serpihan waktu yang diambil.

Kami tak meminta ganti untuk masa yang telah lalu,
kami hanya ingin hidupmu merasa tetap tenang dengan kebenaran,
tetap tersenyum tanpa menutup rahasia,
dan tidak bertidur beralaskan doa - doa pesakitan.
Maaf jika kata kami mengusik pemikiran,
maaf pula untuk kata yang terlalu berterus terang, karna...
Kami hanya penganggum sebuah KEBENARAN.

Selasa, 26 Agustus 2014

Tertipu

Perahu yang berlayar,
semua terlihat nyata,
pesona yang memudar,
ia menghilang karena dusta.

Hai bangkai yang sempat tersembunyi oleh wewangian bunga,
kini bau menyengat membuka kisah yang penuh luka,
seharusnya kamu tak menipu diri dengan kepura - puraan,
terlihat bahagia namun sama sekali tak nyata.

Kamu!!! kehilangan semua rasa yang bijak,
demikian indah kau buang sampah dimuka,
nampak jelas dengan sumpah serapah,
seolah tak merasa bersalah.

Kamu, tak tahu malu merusak lingkungan
dengan mudahnya tersenyum padahal air itu menjadi keruh, berbau busuk dan tak layak digunakan.

Kamu, berpenampilan rapih untuk menutupi semua
kamu, terlalu pandai menutup borok dengan perban,
seolah menjadi korban dari pencemaran sungai, namun ternyata penyebab dari semua kotoran.

Hai Kamu yang disana,
luangkan waktumu untuk melihat dampak dari kecerobohan,
tak mengpa satu kali dalam seminggu, membantu membersihkan sungai sebagai satu tanda kamu turut menyesal.

Jumat, 22 Agustus 2014

Soulmate

Sahabat, ketahuilah bahwa mencoba menerima apa yang telah terjadi dimasa lalu adalah satu kenyataan yang tak bisa dipungkiri.
Dengan menerimanya, kita sedang belajar tentang suatu kebenaran. Ini akan lebih mampu menguasai perasaan hati dikemudian hari, ketika "orang lain" mencoba mengusik cerita lama yang sempat tertinggal disudut pikiran kita.

Sahabat, kamu akan merasa berat dan tersakiti lagi jika kamu tak mencoba menerima bahwa "memang benar sudah ada yang terjadi pada mu?".

Sahabat, belajarlah untuk memahami semua ini bahwa bersikap seolah tidak pernah terjadi apa - apa dalam hidupmu justru akan sangat membebani pikiranmu. Dikemudian hari, saat semua yang kamu anggap bukan apa - apa akan menjadi "Penyebab apa yang mengganggu mu dimasa sekarang/masa depan", begitupun saat kamu bersikap acuh dengan mengatakan ini bukan masalah juga akan membuat mu mendapatkan masalah dari cerita lama yang tak sempat kamu akhiri itu.

Sahabat, bukan maksud hati membuat merasa terpojok dengan sikap cool mu.
Hanya saja, aku merasa khawatir dengan senyum mu yang kian hari kian mengecil.
Rona bahagia perlahan - lahan berubah warna.
Langkah penuh kepercayaan, gugus oleh ketidakyakinan diri.
Maju perlahan dengan kepastian kemudian mundur dengan serentak.

Sahabat, aku menyayangimu.
Karena rasa sayang ini, aku peduli padamu.
Aku bersyukur, Alloh anugerahkan kesadaran pada diriku, hingga begitu aku punya cukup keberanian untuk mengajakmu menerima kenyataannya, cukup kuat untuk sama - sama melalui masa transisi perasaanmu, cukup waktu untuk menjadi pendengar setiamu.

Sahabat, bersyukurlah pada-Nya untuk persahabatan diantara kita.
Karena semua yang kita lalui, tidak akan terasa begitu tulus jika bukan karena cinta dari-Nya.


Sahabat Hati

Untukmu Sahabat