Rabu, 31 Desember 2014

Kamu

Kamu menyapa tanpa kata,
tak terucap bahasa,
tidak menjadi kalimat yang nyata,
namun mata mengungkap semua.

Diam dalam keheningan,
tanpa suara,
hanya dengar dengan kuat,
nafasmu mendarat ditelinga, ini.

Tak perlu mendekat,
tak jua harus mengukir kukuh nama,
jika kita benar meyakini, pada takdir diri sudah tersirat nama siapa tambatan hati ini.

Tuhan, Engkau Mahatahu...
sudah pula tertulis dalam buku harian bagaimana nantinya kapal akan berlabuh pada dermaga penuh cinta.

Dan, Kamu adalah diantara nama yang tersirat tanpa penghapus dalam buku harian itu.

Terima kasih untuk hadirmu,
Alhamdulillah...
Ya Alloh, Engkau Pemberi Jawaban yang pasti.



Kenangan yang manis
31 Dec'14

Selasa, 23 Desember 2014

Hari itu "MINGGU"

20 Desember 2014

Bisa dibilang ini sudah memasuki bulan ke 2 pernikahan kami, namun ada yang berbeda di hari minggu itu.
Apa ini yang juga sering ia rasakan ?
Setidaknya inilah yang menjadi pertanyaan tidak biasa bagiku pribadi.

Untuk pertama kalinya, aku merasa waktu berjalan begitu lamban. Jarak menjadi satu hambatan, sebatas kota pun terasa begitu jauh untuk ku tapaki.
Akhh!!Mungkin ini hanya satu keluh dari sekian peluh yang tak sempat dirasa.
Ataukah aku mulai merasa itulah yang namanya kerinduan...?

Pertama bagiku tak bersama suami di hari itu.
Rasanya memang berbeda, ya mungkin karena aku telah terbiasa bersama ia pada sabtu dan minggu.
Namun juga jadi pertanyaan yang sama untuk ia, "Apakah ada yang ia rasa berbeda ?"
Tepat ditangan kanan hp putih ku yang mungil akan mencari tahu jawabannya ?
"Lochhh, tak ku temui satu pesan dari nya. Apa yang terjadi?" gumamku dalam hati.
Aku terbiasa menerima pesan - pesan manisnya dengan sebait doa yang ia kirimkan ke nomor ku.

"Rasa penasaran ini menggoda pikirku, namun aku terlalu jaim untuk mengirim pesan terlebih dahulu padanya." ini perang antara logika dan perasaan.

"Iichhh!! ada - ada saja, ia kan suami ku 'mengapa pula aku harus begitu jaim' ?"
Menjawab kembali dengan segala pertanyaanku, bagaimanapun itu memang sudah menjadi bagian dari idealisme ku. Bertahan dengan ke jaiman diri dan mencintai dengan cara sendiri. "Aku pikir itulah romatisme dalam diriku." aku berkelit membenarkan keegoanku.
"baiklah aku akan mengalah dengan rasa jaim ku, aku akan mengirim pesan bertanya tentang kabar nya?"
Lekas ku buka hp, ku baca baik - baik pesan yang sempat ia kirimkan padaku. Jelas , sebetulnya suamiku telah memberi kabar dan kegiatannya hari minggu.
Ya, memang hari itu ada kumpul keluarga besar, namun aku tak bisa bersamanya karena sedang tidak enak badan disamping memang saya sedang tinggal dirumah orang tua. Maka telah kami sepakati bersama, bahwa suamiku pergi sendiri.

Baiklah, sudah saya putuskan saya akan mengirimi ia pesan sebagai ungkapan kepedulian dan kekhawatiran saya. "akkhh!!ini hanya alibi untuk tetap menjaga kejaiman ku. heheheheh. "

Hp ku klik pada menu pesan, mulailah ku ketik pesan yang ku pikirkan akan begitu romantis. Klik ok - sand dech.
"Yaa salam, setelah ku baca kembali pesan yang telah kukirimkan, ini sungguh menggelikan. Menjadi terheran - heran sendiri, "lah kok kirim pesan begini sih."
Begitu malunya, ingin rasa menarik kembali itu pesan. "Semoga tidak dibaca, semoga begitu sibuknya jadi tak sempat membuka pesan." wahhh, begitu banyak doa untuk menenangkan hati ku sendiri.

Tidak lama kemudian, nada pesan di hp ku berbunyi. Lekas ku buka pesan yang ternyata dari suamiku, "Iya Ammie Cantik." demikian manis balasnya.
Padahal isi pesanku itu begitu konyol sekali, entah apa sebabnya aku hanya menuliskan kalimat " Oppa, jgn lupa mandi ya?" ini sms yang paling aneh yang pernah aku kirimkan. "Huff!!" mau apa lagi, satu kalimat itu adalah tanda perhatiaanku yang dibalut kejaimanku. Padahal tak perlu diingatkan juga, mandi sudah menjadi kebutuhan jasmaniah.... hahahah :D
"Maaf Oppa, aku tak ingin rasa ini meruntuhkan kejaiman ku." hehehehhe....

Sementara waktu terus berjalan tak bisa dihentikan dengan hypnotis sekali pun.
Diluar gemerincik hujan menerjam daun - daun pohon.
Iya, hujan kian deras datang beramai - ramai.
Doapun kian lebat ku panjatkan, Nama - Nama Terbaik- Nya pun tak lupa dilantunkan.
Subhanalloh ini pengobat rindu yang ampuh.
Doa adalah untaian rindu, karena rindu ini datang dari kecintaan kita kepada-Nya.

Sabtu, 13 Desember 2014

Pintu masuk KASMARAN

Dicintai adalah dimana hati kita akan selalu merasa berbahagia,
bertambah kecintaan kepada-Nya, kala rasa sayang semakin tumbuh dan berkembang.

Mencintai adalah dimana yang dicinta menjadi lebih bersyukur pada-Nya atas kehadiran kita dalam hidupnya.
Maka hidup bersama dalam naungan - Nya adalah anugerah yang tak terhingga.

Merindukan adalah disaat hela nafat semakin mengingat-Nya,
maka tak berjumpa dengan-Nya dimalam hari, risaulah hati. 
Merindukan adalah kala hati berdzikir sebagai penyejuk jiwa,
maka meski kami terpisah rasa gundah didada terobati karena mengingat-Nya.

Dan Menikah adalah pintu masuk pertama untuk mencicipi kenikmatan - kenikmatan dalam KASMARAN,
bersama ia menjadi lebih menyenangkan,
menyenangkan hati menjadi berpahala,
saling bertatapan menjadi ibadah lain dari salah satu kewajiban sebagai hamba-Nya untuk ditunaikan,
bersentuhan takan menjadi haram bagi mereka,
berbincang lebih dekat menjadi keromantisan tersendiri bagi mereka,
bagi mereka yang menikmati kasmaran setelah menikah tahu benar apa arti mencinta dan dicinta,
melakukan segala sesuatu karena-Nya, membuat sepasang kekasih mendapatkan kebahagiaan berlipat ganda,
mereka yang menunaikannya tahu benar bahwa segala pemberiaan karena Alloh adalah suatu kebaikan yang menjadikan pahala, maka dari itu menjaga diri sebelum waktu menikah adalah keharusan yang WAJIB dipertahankan.

Alhamdulillah.....
25 Oktober 2014
01 Muharram 1436 H,

Rasa syukur berlipat ganda, alhamdulillah selepas Ijab Qobul dari calon pilihan-Nya telah syah menjadi pasangan hidup.

(Pic : Dari http://bundapuri.blogspot.com/2014/11/burung-kutilangku.html)


“Semoga Allah memberi berkah kepadamu dan atasmu serta mengumpulkan kamu berdua (pengantin laki-laki dan perempuan) dalam kebaikan.”
(HR. Penyusun-penyusun kitab Sunan, kecuali An-Nasai dan lihat Shahih At-Tirmidzi 1/316)
:bahterailmu.

Kamis, 13 November 2014

6 Perkara Penambah Kesadaran

Suatu hati Ibrahim bin Adham didatangi seorang lelaki, seraya berkata " Wahai Abu Ishak, aku seorang yang bersimbah dosa, banyak melakukan kezholiman. Berkenanlah kiranya tuan mengajariku hidup zuhud, agar Alloh menerangi jalan kehidupanku, dan melembutkan hatiku yang jauh dari kasih sayang ini. "

"Manakala dirimu dapat memegang teguh 6 perkara yang akan aku kemukana, tentu kamu mendapatkan keselamatan," jawab Ibrahim bin Adham.

"apa itu wahai Abu Ishak?" tanyanya.

Kemudian Ibrahin bin Adham menyampaikan 6 perkara tersebut :
1. Manakala dirimu akan melakukan maksiat, janganlah memakan rezeki Alloh.

"Diseluruh penjuru bumi, baik barat maupun di timur, di darat maupun di laut, kebun maupun di gunung, ada rezeki Alloh, terus dari mana aku makan?" tanya lelaki itu.

"Wahai saudaraku pantaskah kamu memakan rezeki Alloh, sedangkan dirimu melanggar peraturan-Nya?" jawab Ibrahin bin Adham.

"Tidak, demi Alloh. Kemudian apa yang keduanya?"

2. Manakala kamu bermaksiat kepada Alloh, jangan bertempat tinggal di negeri-Nya.

"Tuan Ibrahin demi Alloh yang kedua ini lebih berat. Bukankah bumi ini milik-Nya? Kalau demikian di manakah aku harus tinggal?" tanya lelaki itu kembali.

"Patutkan kamu makan rezeki Alloh dan bertempat tinggal di bumi-Nya, sedangkan dirimu melakukan maksiat kepada-Nya?" jawab Ibrahim bin Adham.

"Tidak pantas wahai tuan guru." Jawab lelaki itu kemudian.

3. Manakala dirimu hendak melakukan maksiat, jangan melupakan Alloh yang Mahamelihat! Jangalah beranggapan bahwa Dia lalai kepadamu!. 

"Tuan guru bagamana mungkin aku bisa melakukannya, padahal Alloh Mahamengetahui segala rahasia dan melihat setiap gerak hati nurani." ucap lelaki itu.

"Layakkah dirimu menikmati rezeki Alloh, bertempat tinggal dibumi-Nya dan maksia kepada-Nya,s edangkan Alloh melihat dan mengawasi perilakumu?"

"Tentu saja tidak, wahai tuan guru, terus apakah yang ke - 4?"

4. Manakala Malaikat Maut datang kepadamu hendak mencabut nyawa, katakanlah kepadanya, " Tunggu sebentar, aku akan bertaubat!."

"Tuan guru hal itu sangat mustahil. Dan permintaan  itu tidak bakal dikabulkanannya," sahut lelaki tersebut.

"Kalau dirimu sadar, bahwa tidak akan dapat menolak keinginan malaikat Maut, tentu dia akan datang kepadamu kapan saja. Barangkali sebelum dirimu melakukan taubat," tutur Ibrahim bin Adham.

"Benar apa yang tuan ucapkan. Terus yang kelima apa ?"

5. Manakala malaikat Mungkar dan Nangkir datang kepadamu, tantang dan lawanlah dengan segala kekuatan yang ada, jika dirimu mampu."

"Itu hal yang sangat mustahil lagi, wahai tuan guru."

6. Manakala kelak dirimu berada disisi Alloh dan Dia menyuruhmu masuk neraka, katakanlah, " Ya Alloh, aku tidak bersedia masuk ke dalamnya!" Tegas Ibrahim bin Adham terahir.

"Wahai tuan guru, keenam perkara itu sangat berat. Cukup, aku telah sadar dan mengerti," jawab lelaki itu puas.

Lelaki itupun segera meninggalkan Ibrahim bin Adham dengan hati lega, ia merasa telah menambah kesadaran dalam hatinya.



Insya Alloh jika kita berniat memperoleh pelajaran dari sebuah peristiwa ataupun kishah, niscaya kita akna memperoleh perlajaran tentu yang menghantarkan kita menjadi pribadi yang lebih baik, Aamiin.

Kisah ini dikutip dair kumpulan buku "Kisah Penuh Hikmah" karyaIbnu Mahali Abdullah Umar//Ahmad Suhaimy.


"

Sabtu, 11 Oktober 2014

Pesan tak Sampai...

Ini adalah "Sepenggal dari yang belum disampaikan."
Menjadi kian terengkuh dalam, jika semakin dibiarkan ia bisa memecah pembuluh darah.
Apa yang menjadi persolan ?
Apa pula yang demikian sulit untuk disampaikan ?
Kemudian, bagaiamana dimengerti  bila ia sendiri tak mampu menggambarkan luasnya samudera dengan dalamnya lautan.
Akh!! Hanya seperti jeruji besi yang mengurung diri,
layaknya borgol yang menjerat hati.

Ia, bahkan tak sempat bertanya. "Bagaimana perasaan mu?"
Ohh bukan, bukan demikian ia justru tak sempat mendengarkan apa yang ingin ku sampaikan.

Selasa, 23 September 2014

Wangi Wanita

Beberapa tahun yang lalu, saya punya kegemaran terhadap merk parfum tertentu. Wanginya terasa begitu lembut dan menyegarkan, ya setidaknya begitulah pendapatku. Hingga suatu ketika, ingat benar lokasi itu tepat berada di Pom Bensin (SPBU) disalah satu kota Garut (bukan tak ingat jalan lokasi tepat SPBU tersebut, namun untuk menjaga maka saya tak sebutkan tepat SPBU nya). Sebetulnya SPBU tersebut tidak bermasalah, hanya saja SPBU adalah lokasi kejadian. Etssss.... tenang dulu, hentikan pemikiran sahabat mengenai kasus di medsos beebrapa waktu yang lalu, perihal seorang wanita yang marah - marah lantas menuliskan kata - kata bernada sumbang hingga memancing kenarahan warga Yogyakarta.

Langsung aja dech, soalnya sudah kepanjangan nih, hehehe. ^_^

Sama seperti hari - hari sebelumnya, mengisi bensin untuk memenuhi kebutuhan kendaraan roda dua sudah menjadi rutinitas sebelum atau setelah pulang berkerja, ya lokasi SPBU nya memang tidak jauh dari saya. Sama halnya dengan hari - hari penuh kebahagiaan yang telah saya lewati, hari itupun saya menggunkan parfum dengan merk yang sama. Yang berbeda adalah komentar yang terlontar dari salah satu karyawan SPBU saat mengisi bensin di tanki motor saya. Kalimatnya memang tidak banyak, sedikit tapi membekas dan membuat saya mengambil keputusan untuk kebiasaan saya.

"Teh, harum sekali, wanginya menggoda." Ucap Karyawan berseragam merah - merah itu.

Satu kalimat yang menjadi tamparan luar biasa buat saya, bukan rasa bangga dan senang mendengar komentar seperti itu dari seorang lelaki yang mana bukan siapa - siapa saya dalam hal ini ia benar - benar orang asing ( bukan adik/kakak, juga bukan suami saya yaa maaf saya belum menikah).
Rasa malu itu menyelimuti saya, timbulah rasa menyesal dan merasa begitu berdosa sehingga telah membuat lelaki itu berkata seperti itu. Baik, sesekali saya mencoba untuk membuat alibi, bahwa lelaki itu saja yang begitu mudahnya tergoda hanya dengan harum parfum. Tapi kemudian semua itu saya pangkas kembali, bagaimanapun ia berkata demikian karena mencium wewangian yang saya gunakan. Bila saja saya tidak menggunakannya, maka mungkin saja saya tidak akan memperoelh komentar seperti itu.
Saya paham benar bahwa lelaki itu tidak bermaksud untuk menghina saya, jelas terlihat ia mengatakannya dengan tersenyum begitu ramah, namun jelas sekali saya harus merasa malu dan terhina karena sudah mencoba memancing tanpa saya sadari. Demikian merasa bersalah, tentunya memperbanyak istigfhar untuk menenangkan hati harus dilakukan. Lepas itu dan sejak saat itu saya tidak menggunkan parfum merk "tsb" dan lambat laut kebiasaan menggunakan parfum itu saya tanggalkan, pernah saya mendapatkan hadiah satu botol parfum arab beraroma cokelat dari Ibu Direktur yang baik hati, wangiya benar - benar cokelat, sehingga ketika saya menggunakan parfum itu orang lain hanya berkata "Teh, habis makan cokleta yaa atau makan cokelat apa teh, kayak yang enak nih dari wanginya?" Heheh... ya begitulah saat ini nyaris tidak pernah menggunakan wewangian dengan aroma yang begitu menyengatkan hidung - hidung tetangga.
Perlahan namun pasti, tak pernah ada lagi parfum dengan campuran alkohol atau parfum yang membuat wanginya memicu fitnah dan komentar tak baik untuk seorang muslimah. Baiknya memang ditanggalkan saja, agar kita kaum hawa terbebas dari celaan yang tak menyenangkan hati. ya, berhati - hatilah dengan pujian yang terdengar manis dari mulut lelaki karena yang demikian kerap kali berujung pahit.
Maaf - maaf saja, terciumnya wewangian dari wanita memicu bangkitnya syahwat para lelaki.
( Menurut Mel Rosenberg, profesor mikrobiologi di Universitas Tel Aviv, dalam jangka panjang aroma buatan bisa mempengaruhi hasrat seksual. Wewangian bisa mengganggu aroma alami yang mempunyai daya tarik tersendiri.
"Selama ribuan tahun, kami telah menunjukkan aroma alami dari bunga dan hewan bisa menarik orang dan tampil lebih menarik secara seksual," katanya. Menurutnya, hadirnya parfum membuat orang jatuh cinta karena aroma buatan, bukan hormon alami yang dikeluarkan seseorang. Padahal hormon itu bisa membuat seseorang menjadi menarik. "Anda bisa jatuh cinta dengan seorang gadis karena aroma kondisioner rambut, bukan hormon alami darinya," ujarnya.//Liputan6 ). Bukan hanya itu saja masih dari liputan6, bahwa aroma parfum tertentu juga mampu merusak kesehatan (.... Sementara itu, salah seorang ahli terkemuka menunjukkan hampir sepertiga orang yang mengalami gangguang kesehatan karena terkena aroma. Parfum atau produk yang beraroma memicu eksim dan dermatitis ketika terkena kulit.
Molekul dalam produk memicu respon imun, yang menyebabkan gatal, bersisik, kulit pecah-pecah. "Alergi mengalami peningkatan, dan jumlah produk wangi juga meningkat, "kata Dr Susannah Baron, konsultan dermatologis di RS Kent & Canterbury dan BMI Chaucer).

Mohon maaf, saya hanyalah orang awam jauh dari sisi keilmuan namun boleh saja kan kita berbagi sesuatu yang mungkin juga bisa menadi nasihat biak untuk kita khususnya  muslimah yang menggenakan jilbab, bagaimana mungkin seornag wanita single belum menikah berkerudung merasa senang dengan komentar lelaki yang dianggapnya pujian. Sejatinya hingga berjalan waktu, saya meyakini bahwa muslimah yang rajin membersihkan diri dan menjaga kebersihan kemudian sering mmbasuh diri dengan berwudlu memiliki aroma tersendiri yang Insya Alloh tidak menjadi Fitnah bagi dirinya.

Berikut saya lampirkan tulisna manis dari dakwahquran : Dari Abu Musa Al Asy'ari radhiallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا رِيحَهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ

“Wanita mana saja yang memakai wewangian, lalu dia melewati suatu kaum agar mereka dapat mencium aromanya, maka dia itu adalah pezina.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad (19726), At Tirmidzi (2786), dan yang lainnya dengan sanad yang hasan.

Hadits di atas dengan jelas dan tegas menerangkan terlarangnya seorang wanita untuk memakai wewangian ketika bepergian ke luar rumah, baik untuk ke mesjid, ke pasar, bekerja, dan lain sebagainya.

Semakna dengan hadits ini, adalah hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:

أَيّمَا امْرَأَةٍ أَصَابَتْ بَخُوراً، فَلاَ تَشْهَدْ مَعَنَا الْعِشَاءَ الاَخِرَةَ

“Wanita mana saja yang memakai dupa (kemenyan), maka janganlah dia menghadiri shalat Isya bersama kami.” [HR Muslim (444)]

Hadits ini melarang para wanita yang pakaiannya terkena asap dupa atau kemenyan dari pergi ke mesjid untuk melaksanakan shalat Isya berjamaah karena dikhawatirkan aroma harum dari asap dupa yang menempel di pakaiannya dapat tercium oleh para jama’ah lelaki.
Syaikh Al Mubarakfuri rahimahullah, pen-syarah kitab Tuhfatul Ahwadzi Syarh Jami'it Tirmidzi, menjelaskan kenapa wanita yang berbuat demikian dinamakan pezina: “Karena dia telah membangkitkan syahwat para lelaki dengan wewangiannya dan membuat mereka memandang kepadanya. Barangsiapa yang memandang kepadanya maka sungguh dia telah berzina dengan matanya, dan wanita itulah penyebab terjadinya zina mata, sehingga dia (si wanita) berdosa.”
Apabila dia memakai wewangian hanya sekedar untuk menghilangkan bau badan yang mengganggu, dan aromanya dipastikan tidak dapat tercium oleh para lelaki di sekitarnya, maka hal ini insya Allah tidak mengapa, dengan catatan ini hanya berlaku bagi mereka yang memiliki bau badan yang mengganggu.


Terima kasih, mohon dimaafkan atas kekurangan dan kekhilafans aya, semoga apa yang disajikan diblog ini bermanfaat, aamiin. ^_^

Selasa, 09 September 2014

Kiki dari Penjepit Besi itu

Saya pernah berada pada masa dimana senang sekali membawa boneka "BEAR",
ukurannya tidak besar dan juga tidak kecil, ia berwarna palm, warnanya memang tidak cerah sebagaimana warna putih yang merona, namun tak nampak kusut sebagaimana warna kusam karena kotor.
Lehernya identik dengan dasi putih membentuk pita,
sayapun masih ingat dengan telingannya yang lebar kesamping,
hidungnya tak berlubang,
tangannya tak berjari,
kakinya pun tak menggunakan sepatu,
jelas sekali ku ingat, boneka itu ku beri nama Kiki,
alasannya simple hanya karena aku punya boneka bebek kecil bernama Ducky,
yang terpikir waktu itu adalah nama yang berakhiran I.

Boneka itu selalu menemaniku,
aku membawanya kemanapun aku pergi, "tidak untuk ke kamar mandi ya ?!!"
bahkan saat ku pergi ke tempat kerja aku membawanya,
mungkin nampak naif, namun ia adalah teman yang tidak pernah menggerutu meskipun tidak sempat ku beri makan, iya karena memang ia tidak makan apapun, hehehe :)

Tahukah sahabat, bahwa ia adalah boneka yang kudapatkan dengan harga Rp. 2.000,- saja,
namun ia menjadi tak ternilai karena tetap ada hingga saat ini,
aku menemukan Kiki di sebuah kotak kaca dengan cukup memasukan koin seharga Rp. 2.000,-
dan menggerakkan  penjepit besi/alumunium berwarna perak tepat kearahnya dan iapun menjadi milikku.

Kamu yang lain

Dada sesak seolah terbakar oleh api yang membara,
hanya dalam waktu satu menit saja,
kamu rampas rasa nyaman yang semula telah kamu dapatkan.
Disini, bersama kami.
Hai!! Kamu, yang sempat tertawa dan berbagi bersama kami disini,
kamu pernah lalui banyak hal bersama kami,
kami bahkan tidak membagi rasa duka kami,
hanya sekedar ingin meringankan penderitaan yang saat itu smepat kami ketahui.

Hari ini, semua berganti...
benar jika "Air susu dibalas air tuba"
benar memang kisah danau toba berawal dari cerita sedih,
sebuah legenda dengan dukanya hati seorang istri oleh suami yang melanggar sumpah dan janjinya.

Untuk mu yang menyiram luka dengan cuka,
membasuh muka dengan air keras,
menghentikan sejenak denyut nadi,
melunturkan rasa kasih diantara kami.

Kamu, yang sudah bersanding dengan kebahagiaan diatas luka - luka itu,
menari - nari tanpa rasa malu,
mencoba menghindari ini semua,
namun Alloh Mahatahu, Kebenaran selalu terbuka meski ia kamu coba tutup dengan kain indah dari sari india,
kamu seharusnya tahu betul, bahwa Alloh Mahamelihat, Dia tidak tidur dan tidak diam, dengan semua yang terjadi selalu ada timbal balik.

Jika kami saja yang menaburkan pupuk kebaikan, bisa dengan mudah kamu pangkas...
maka ketidakbenaran yang telah terjadi karena ulah mu juga akan terpangkas tanpa perlu kami cabut akarnya.

Lucu,
Kebodohan yang ia anggap hal yang benar,
Kebohongan dianggap hal wajar,
menipu ia anggap juga kebolehan,
BODOH!!!


Ingatlah, bahwa kebenaran tidak akan pernah bisa bersanding dengan sebuah DUSTA,
ia selama nya akan menjadi dua hal yang bertolak belakang.

Percayalah, bahwa sekuat apapun kamu menutup lubang itu,
atas izin - Nya ia akan dengan mudah terbuka.


Minggu, 07 September 2014

Sister

Keringat mu lambang kerja keras,
senyummu menemani dalam rangkaian aktivitas,
kamu berkata kebenaran ttg hidup bermalas - malasan adalah fakta dari kegagalan pribadi seseorang.

Hai kamu yang tersenyum mesti sedang terluka,
tahukah kamu "senyum mu mengajarkan tentang ketegaran."
Hai kamu yang ikut menahan air mata hingga berkaca - kaca saat seorang teman berbagi duka,
air matamu mengajarkan solidaritas dan rasa empati dari persahabatan yang kuat.

Kamu, kamu dan kamu mengucap syukur, namun aku lebih bersyukur Alloh telah anugerahkan kakak, kakak dan kakak sepertimu.

"Untukmu"



Ucapan terima kasih untuk Teh Elsa ,  kami sering menyapa Teh Icha. Klik namanya untuk  mengenal karya dari Bunda dua anak yang begitu mencintai keluarga dan Teh Icha punya cara romantis nya tersendiri untuk membuat Pangerannya tersenyum :)

Kamis, 04 September 2014

Dia adalah dia

Dia tak lagi melihat dunia dengan hatinya,
mata yang hanya sepasang bola mata tanpa rasa dan tak ada hati,
jika telah hilang semua itu, maka banyak hati yang tersakiti.

Dia, tak lagi tersentuh oleh kebaikan hati
bahkan dengan mudah bermain dan mempermainkan hati,
dia kehilangan rasa empati maka itu dengan mudah ia menyayat diri.

Dia, gunakan kemampuannya untuk berdiri dibalik hati penuh duri,
hingga siapapun yang mencoba mengetuk pintu hatinya, akan meringis tertusuk duri.

Dia, lalu hilang pergi dari dunia kami..
bukan sebagai makhluk terpuji namun karena ia sudah memperoleh mainan yang lebih menarik.
Dia senang menari untuk menafkahi diri,
namun ia lupakan tugas dan tangung jawab profesi.

Dia, adalah jantung dari kemampuan yangmana kami tak miliki,
namun ia sendiri mengeluarkan jantung kami dari tempatnya (disini).

Dia berjalan sesuka hati,
mana yang lebih menguntungkan, itulah yang terpilih.
namun ia lupa, pada doa - doa orang yang tersakiti.

Dia tidak pernah berkata benci.
ucapannya manis dan berbudi pekerti,
namun saat ia bereaksi diam - diam ia mampu membakar cinta pada hati para insani.

dia adalah dia, yang membuat kami keras berpikir,
dia adalah dia yang begitu dekat namun tak sehati,
dia adalah dia yang sibuk dengan urusan sendiri,
dia adalah dia yang memberikan kepahitan dalam topeng manis.

dia adalah dia.....

Minggu, 31 Agustus 2014

Penganggum Kebenaran

Walau daya dan upaya dikerahkan, hanya Dialah yang berkehendak.
Kami sudah mencoba semampu kami, sementara waktu kamu malah asyik berselancar dengan dunia yang tak sempat diperkenalkan pada kami.

Kami, menjadi batu loncatan...
Sedangkan kamu bagai tupai yang melompat dari satu pohon ke pohon yang lain,
dimana bila tupai itu sudah puas bermain, ia akan kembali pada pohon pertama.

Kamu, tahu ini tak benar ?
Namun, kamu malah terlena dengan harapan mendapatkan akhir yang WOW.

Kami, memang tak begitu menganggumkan sebagiamana kamu yang mampu memikat.

Kata kami ini bukan ditujukan pada kelompok,
kami hanya mencuba berekpresi pada rasa yang kamu abaikan ?
pada kesehatan yang tak diperhatikan,
pada sebahagian tubuh yang mengeluh meminta lari untuk berehat diri,
pada mata yang tertohok dengan fakta yang dipungkiri,
pada lisan yang terlalu pandai mensiasati,
pada telinga yang menjadi saksi,
pada cerita yang terbungkus kebisuan.


Hati kamu ambil, kemudian jantungnya kamu makan.
Kamu tak menyisahkan satu bagian kecil untuk serpihan waktu yang diambil.

Kami tak meminta ganti untuk masa yang telah lalu,
kami hanya ingin hidupmu merasa tetap tenang dengan kebenaran,
tetap tersenyum tanpa menutup rahasia,
dan tidak bertidur beralaskan doa - doa pesakitan.
Maaf jika kata kami mengusik pemikiran,
maaf pula untuk kata yang terlalu berterus terang, karna...
Kami hanya penganggum sebuah KEBENARAN.

Selasa, 26 Agustus 2014

Tertipu

Perahu yang berlayar,
semua terlihat nyata,
pesona yang memudar,
ia menghilang karena dusta.

Hai bangkai yang sempat tersembunyi oleh wewangian bunga,
kini bau menyengat membuka kisah yang penuh luka,
seharusnya kamu tak menipu diri dengan kepura - puraan,
terlihat bahagia namun sama sekali tak nyata.

Kamu!!! kehilangan semua rasa yang bijak,
demikian indah kau buang sampah dimuka,
nampak jelas dengan sumpah serapah,
seolah tak merasa bersalah.

Kamu, tak tahu malu merusak lingkungan
dengan mudahnya tersenyum padahal air itu menjadi keruh, berbau busuk dan tak layak digunakan.

Kamu, berpenampilan rapih untuk menutupi semua
kamu, terlalu pandai menutup borok dengan perban,
seolah menjadi korban dari pencemaran sungai, namun ternyata penyebab dari semua kotoran.

Hai Kamu yang disana,
luangkan waktumu untuk melihat dampak dari kecerobohan,
tak mengpa satu kali dalam seminggu, membantu membersihkan sungai sebagai satu tanda kamu turut menyesal.

Jumat, 22 Agustus 2014

Soulmate

Sahabat, ketahuilah bahwa mencoba menerima apa yang telah terjadi dimasa lalu adalah satu kenyataan yang tak bisa dipungkiri.
Dengan menerimanya, kita sedang belajar tentang suatu kebenaran. Ini akan lebih mampu menguasai perasaan hati dikemudian hari, ketika "orang lain" mencoba mengusik cerita lama yang sempat tertinggal disudut pikiran kita.

Sahabat, kamu akan merasa berat dan tersakiti lagi jika kamu tak mencoba menerima bahwa "memang benar sudah ada yang terjadi pada mu?".

Sahabat, belajarlah untuk memahami semua ini bahwa bersikap seolah tidak pernah terjadi apa - apa dalam hidupmu justru akan sangat membebani pikiranmu. Dikemudian hari, saat semua yang kamu anggap bukan apa - apa akan menjadi "Penyebab apa yang mengganggu mu dimasa sekarang/masa depan", begitupun saat kamu bersikap acuh dengan mengatakan ini bukan masalah juga akan membuat mu mendapatkan masalah dari cerita lama yang tak sempat kamu akhiri itu.

Sahabat, bukan maksud hati membuat merasa terpojok dengan sikap cool mu.
Hanya saja, aku merasa khawatir dengan senyum mu yang kian hari kian mengecil.
Rona bahagia perlahan - lahan berubah warna.
Langkah penuh kepercayaan, gugus oleh ketidakyakinan diri.
Maju perlahan dengan kepastian kemudian mundur dengan serentak.

Sahabat, aku menyayangimu.
Karena rasa sayang ini, aku peduli padamu.
Aku bersyukur, Alloh anugerahkan kesadaran pada diriku, hingga begitu aku punya cukup keberanian untuk mengajakmu menerima kenyataannya, cukup kuat untuk sama - sama melalui masa transisi perasaanmu, cukup waktu untuk menjadi pendengar setiamu.

Sahabat, bersyukurlah pada-Nya untuk persahabatan diantara kita.
Karena semua yang kita lalui, tidak akan terasa begitu tulus jika bukan karena cinta dari-Nya.


Sahabat Hati

Untukmu Sahabat

Minggu, 20 April 2014

Catatan Siang ini

Mata indah dengan senyum menawan,
boleh dong aku bangga memperkenalkannya sebagai kakak ?
tapi apa boleh buat, aku tak punya kakak.
Iya, karena di keluarga aku adalah anak pertama ?
Kemudian,apakah aku merasa begitu sedih ?
Ohh tentu tidak, karena Alloh memberikan kakak untukku tanpa aku sempat memintanya.

Kalau begitu bagaimana mungkin, seorang anak pertama memiliki kakak ?
Ini pertanyaan memiliki banyak jawaban, aku bisa katakan bahwa ia adalah kakak sepupuku, ia adalah sahabatku, ia adalah temanku, ia adalah senior ku. Nah, banyak kan kakakku.

Jika kita bisa bersikap baik pada orang lain,
maka tanpa diminta orangpun akan bersikap baik pada kita.
Namun bila pribadi baik mu malah disalah artikan dan dianggap sebagai suatu bentuk penghinaan hingga membuat orang tersebut tersinggung, tak perlu kau risau hati dan sedih, itu pertanda boleh jadi orang tersebut memiliki penyakit hati dalam dirinya.
Ingatlah bahwa tidak selamanya perjalanan menunju suatu tempat dapat dilintasi dengan mulus, selalu ada jalan berbelok dan batu kerikil.

Catatan Siang ini...
Salam Bahagia penuh Inspirasi ^_^

Rabu, 16 April 2014

Lelaki itu, kawan.

Lelaki itu digelayuti awan hitam....
Nampak mata indah berkaca - kaca, menahan diri agar tetap tegap berdiri tegar.

Lelaki itu, sedang mencari seseorang agar bersedia berbagi pundak dan sekedar mengelus rambutnya.

Sementara aku hanya mampu berdoa, semoga Lelaki itu segera bertemu dengan tulang rusuknya di kursi pelaminan.

Lelaki itu temanku, ia sering bercerita padaku. Tapi aku tahu, ia perlu lebih dari sekedar teman untuk berbagi cerita.

Lelaki itu, adalah Pemuda yang mencintai Ibu, Ibu, ibu, ayah dan adiknya.
Lelaki itu, mampu menjadi teman yang baik.
Lelaki itu terkadang sulit mengerti dirinya sendiri,
Lelaki itu bahkan sering terjatuh namun ia berani bangkit kembali.
Saat marah, tata katanya tak karuan, namun ia bukan seorang pembohong.
Saat dikhianati ia luapkan emosinya begitu meledak, namun sungguh ia bukanlah seorang penipu.
Logikanya lebih bermain sampai2 isi hati terabaikan, maka itu ia sering kali terlena dengan permainan kecerdasan otaknya hingga kerap kali ia terluka oleh dirinya sendiri.

Lelaki ini bahkan tak pandai bersilat lidah.
Dalam dunia percintaan ia terlihat kaku,
romantis baginya adalah kediaman dengan sikap dingin yang menurutnya lebih mampu menarik hati wanita.

Lelaki ini adalah sahabatku,
Ia pintar namun tak pandai menilai kepribadian orang,
ia seorang pekerja keras namun ia tak piawai menerka perasaan wanita,
lelaki ini bahkan berulang kali melewatkan kesempatannya untuk menyatakan perasaannya,
Namun lelaki ini tahu pasti bahwa Jodohnya takan tertukar.

Lelaki ini adalah seorang anak, adik, kakak, teman, pelajar dan karyawan yang takut pada-Nya.

Selasa, 01 April 2014

Tentu

Tentu,
usang rayuan itu takan sanggup menjeratku.

Tentu,
jangan dicoba jika tahu kan terluka.

Tentu,
aku telah berterus terang dan tak ada yang disembunyikan.
Tentu,
Ya, aku sudah katakan!
Kamu saja yang tak mau mendengar.

Tentu,
aku bukan wanita yang mudah tergoda.
Dan, aku takan menjalin cinta sebelum resmi menikah.

tentulah, kamu tak ingin disalahkn karena kamu kata cintamu murni tanpa cela.
Sementara aku bukan seorang putri cinta.

Kamis, 13 Maret 2014

Puja

Puja,
namamu mengingatkan aku pada filem India.

Puja,
kamu begitu cantik dengan senyum yang manis,.
Dulu,
setiap pagi saat aku berangkat kerja melintas didepan rumah mu, bergetar hati ini.

Puja,
dari balik jendela lantai 2 rumahmu,
kamu tersenyum memandang dunia yang seolah tak pernah kau jama.

Hai Puja,
aku bahkan pernah melempar kaleng minuman berisi pesang singkat,
"besok pagi saat ku melintas kembali, berikan senyuman terindah sebagai pertanda."

Puja, cintaku saat pertama kali memandang.
Aku memang tak pernah mendengar suaramu,
aku hanya memandang wajah ayu begitu cantik saat tersenyum manis,
namun puja dambaan hatiku, meski begitu bukan berarti aku tak peduli dengan hatimu.

Puja,
Dengan Percaya Dirinya aku merasa kamu menyukai ku,
meski tak pernah kita saling bertemu untuk berbincang penuh keramahan.

Puja,
sampaikah suratku untuk mu,
ini adalah surat ku yang ketiga kalinya,
yang tak kunjung kamu balas.

Pujaku,
tunggu aku, aku segera kembali dengan cincin yang akan aku semaikan tepat dijari manismu.

Minggu, 09 Maret 2014

Akhh!!!

Akh! Siang ini banyak orang yang mencaci mentari.Kasihanlah! Ia kan tak bersalah, mengapa pula manusia begitu egois.

Sore nanti bila hujan turun, kemudian kita dapati kembali.."Akhh!! Napa pula hujan turun sore ini."Atau, sekedar celotehan yang membuang makna syukur..."iikh!! Hujan terus, hujan lagi, lagi - lagi hujan ?"

Sudahlah mengapa pula, kita banyak menngerutu.Jika begitu terus, gerutu akan lebih banyak hitungannya ketimbang rasa syukur.

Sudahlah tooh, banyak berkah saat hujan mengguyur.Bahkan saat banjir tiba, ada kebersamaan yang terjalin, banyak do'a terucapkan, banyak kebaikan yang berhamburan dan banyak cinta dibalut kasih sayang tanpa bandrol harga.

Minggu, 02 Maret 2014

Pacaran perlu enggak ? Part 1

Pacaran perlu enggak ?

Iya tema ini menjadi topik untuk  kita Berbagi ceriTa. Loch, mengapa harus itu sih temanya ?
Kalau begitu yuuk, kita mundur ke haru rabu tepat tanggal 26 Februari 2014, pada saat itu saya sedang memandu acara BeriTa (Berbagi ceriTa) dimana saya mengadakan voting, apa yang ingin dibagikan  untuk cerita di malam hari pada pukul 19.00-21.00WIB, sebagai teman berbagi cerita di hari sabtu, 01 Maret 2014. Masih ingat jelas dalam benak saya, saat itu pilihannya adalah :
a.       Tentang Pria Sejati,
b.      Pasangan Ideal, dan
c.       Pacaran perlu enggak sih ?
Dan, wow inilah hasil voting itu :
a.      Pria Sejati : 500 Point
b.      Pasangan ideal : 200 Point
c.       Pacaran perlu gak ? : 1200 Point

#Wargi yang tidak memilih dan mendukung = 300 Poit


Jelas dari hasil voting, ternyata pilihan c (Pacaran perlu Enggak ?) adalah pemenang dari voting tersebut. Well, yuuk kita coba kupas.
Gini dech sebelum kita memutuskan, “Apakah pacaran itu perlu atau enggak?” kita coba pelajari atau paling tidak telusuri, “Apakah pacaran memiliki manfaat atau tidak ?”
Manfaat Pacaran, ini loch kata orang – orang yang saya tanyain “Apakah pacaran itu perlu dan apa alasannya ?” Jawabannya bagi mereka yang mengatakan Perlu, ada pula yang bilang dan menjawab dengan begitu exaited perlu sekali. Dengan alasan yang bermacam – macam :

a.       Untuk saling mengenal satu sama lain, (Kalau gitu, cukup dong dengan berteman)
b.      Untuk memahami karakter masing2, (saya rasa ini sama saja dengan yang diatas)
c.       Ikutan Trend, biar enggak dibilang cupu (ini tipe yang Galau, enggak punya Prinsip kuat)
d.      Keren aja kan, punya mantan (Hanya ngerasa keren kalau punya mantan, tapi dijadikan mantan enggak mau?)
e.      Tambah semangat belajar, jadi nilai2 di sekolah enggak turun. (Emm, yang ada nilai anjlok karena konsetrasi terpecah)
f.        Proses pemilihan mencari yang terbaik (Wahhh bagus ya kayak kontes kecantikan aja, ada pemilihan. Padahal kan dalam Islam ada Istikharah)
g.     Cari yang cocok dan Pas ( Sama aja dengan yang di atas, cocok dan pas ukuran atau menurut siapa ? Emang baju, gak pas/cocok ganti)
h.      Proses pendewasaan diri (pacaran itu, enggak bikin dewasa. Bikin otak ngeres, iya.)
i.         Pacara itu bisa menjalin silahturohim (Ustadz ‘Nah bilang, kalau silahturohim itu yang bermnfaat atau dapat memberikan serta menghasilkan kebaikan satu sama lain. Kalau pertemuan menjadikan mudhorot, yaela bukan silahturohim itu mah)
j.        Pacaran itu gaya hidup (Gaya hidup siape? Islam tidak mengajar hal demikian)
k.       Bla, ble,blo dan banyak lagi alibi yang disampaikan.

Nah, coba dech dicermati semua alasan tersebut, saya percaya kalau kita pahami betul nampaknya tidak ada manfaat apapun dari yang namanya PACARAN. Yang ada merugikan!!!
Pacaran itu merugikan kedua belah pihak, terutama pihak wanita. Coba dech di telusuri, kebanyakna dampak dari pacaran adalah menghasilkan hal tak menyenangkan, membawa si pelaku dalam jurang kenistaan tidak ada yang indah, nampak menyenangkan di awal, seolah nikmat namun membawa sengsara. Banyak wanita hamil ditingglkan, dengan alasan belum siap menikah. Nah, kalau belum siap menikaah, kenapa harus jadi Ayah sebelum menikah. Lihat, betapa malangnya dan meruginya kaum hawa yang terlibat dalam konflik hubungan pacaran. Untuk lelaki juga sebetulnya tidak menyenangkan loch, habis berapa duit tuhh buat modalin pacaran, mending ceweknya satu, kalau 10 dengan alasan proses pemilihan yang terbaik. Coba berapa duit yang keluar. Mending tuh duit ditabungin buat meminah dan menikah.
Bagaiamana sampai sini, sudah bisa menjawab tentang “Apakah, Pacaran itu perlu atau enggak ?”
Emmm, masih bilang iya ?

Oke, mari di simak hadist yang satu ini :
“Wahai kaum pemuda! Barang siapa di antara kamu sekalian yang sudah mampu memberi nafkah, maka hendaklah ia menikah, karena sesungguhnya menikah itu lebih dapat menahan pandangan mata dan melindungi kemaluan (alat kelamin). Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penawar bagi nafsu.” (Shahih Muslim No.2485)
Ayo, apakah ada kata Pacaran disana ?
No, karena memang tidak ada.
“Tapi, kan Teh, kita harus saling mengenal ?”
Kan, ada Ta’aruf.
Ta’aruf itu kan hanya perkenalan dua keluarga saja, tapi kan tidak mendalam secara menyeluruh.
Aehhh, emang pacaran mau tahu sampai dalemannya segala yaa ? (iich, otaknya ngereees banget tuh)
Sudahlah pacaran itu bak pintu menuju tempat kemaksiatan, karena banyak diantaranya yang malah terjerumus dan menjerumus pada perzinahan. Ingatlah, zina itu bisa saja terjadi tanpa kita sadari mulanya, lanjutnya itu adalah kemaksiatan yang dialkukan berdasarkan hawa nafsu yang beralasan kekhilafan manusia.

(ini ada kutipan pacaran menurut blog tetangga, maaf saya lupa nama blognya apa ya)
“Yang namanya pacaran adalah jalan menuju zina dan itu nyata. Awalnya mungkin hanya melakukan pembicaraan lewat telepon, sms, atau chating. Namun lambat laut akan janjian kencan. Lalu lama kelamaan pun bisa terjerumus dalam hubungan yang melampaui batas layaknya suami istri. Begitu banyak anak-anak yang duduk di bangku sekolah yang mengalami semacam ini sebagaimana berbagai info yang mungkin pernah kita dengar di berbagai media. Maka benarlah, Allah Ta’ala mewanti-wanti kita agar jangan mendekati zina. Mendekati dengan berbagai jalan saja tidak dibolehkan, apalagi jika sampai berzina. Semoga kita bisa merenungkan ayat yang mulia. “
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’: 32). Asy Syaukani rahimahullah menjelaskan, “Allah melarang mendekati zina. Oleh karenanya, sekedar mencium lawan jenis saja otomatis terlarang. Karena segala jalan menuju sesuatu yang haram, maka jalan tersebut juga menjadi haram. Itulah yang dimaksud dengan ayat ini.”

Gimana, sekarang boleh jadi sudah mulai sedikit ragu ya untuk mengatakan iya pada pacaran. Jangan sedikit ya, katakan saja “kalau kamu ingin bersama saya dan serius datang kerumah dan pinanglah saya?”
Sebagai wanita tak usah malu mengatakan demikian. Tapi kan teh, laki laki nanti lari dan takut kalau kita langsung bilang gitu?
Laki2 atau Pria Sejati tidak akan seperti itu, ia kaan datang menemui walimu jika ia tertarik apadamu dan ingin serius padamu.
“Teh, kita kan masih kecil belum siap nikah, mau cari uang dulu, bla ble blo ?”
Kalau begitu, puasa saja dan kumpulkan apa itu materi. Siap datangi walinya.
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".” (QS. An Nur: 30).
“Wanita yang baik akan berjodoh dengan Pria yang baik.”
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)….” (QS. An-Nuur: 26)
Jadi jika kita ingin memperoleh jodoh yang baik, persiapkan diri kita untuk menjadi baik.
Nah, ini yang namanya Pasangan Ideal. Berusaha menjadikan diri baik dan sholeh serta sholehah untuk calon pasangannya kelak, dan pacara itu silakan dilakukan dan ni’mati dengan seindah serta seromantis mungkin selepas menikah, karena keinginana/hasrat apa yang pria lakukan pada wanita  dalam pernikahan akan menjadi halal dan ibdah, selama itu mengikuti tuntunan al- qur’an dan Rosul.

Saat ini, segitu dulu yaa. Semoga bermanfaat, kesimpulan Tentang Pacaran, Perlu enggak ? Saya percaya semua yang baik dan benar akan kembali pada tempatnya ^^

Terima kasih sudah mampir...
Boleh ammpir lagi, kapan - kapan ?
Salam bahagia penuh Inspirasi ^^











Rabu, 26 Februari 2014

Embun

Embun, dibalik dedaunan
sementara angin mengoyang dan membuatnya seolah menari dengan lagu dari pohon bambu.

Embun, kubayangkan mengukir nama dibalik jendela.
Sementara itu mataku juga tertuju pada air yang begitu cembung menggelayut di tangkai itu.

Embun, kamu lembut namun juga rapuh.
Karena rapuh, aku tak ingin menyakitimu.
Embun ku jaga kamu agar tak lenyap oleh jemari lentik yang begitu nakal ingin menyentuhmu.

Embun, apa boleh buat ?
Meski ku jaga kamu sebaik mungkin, 
kamu pun luntur tertelah bias mentari.
Jangan sedih Embun,
esok pagi, Insya Alloh kita kan jumpa lagi.

Lelaki Itu, Kamu!!!

Lelaki itu,
Bahkan tak mampu lama menatap mataku....
Bukan karena ia merasa aku tak menarik baginya, namun ia menjaga kami berdua agar memperoleh kebaikan dari suatu jalinan.

Lelaki itu,
Menunggu kata iya, dari apa yang telah ia tanyakan padaku.

Lelaki itu,
Dengan penuh harap dan tak lepas doa menggema untuk kabar yang telah lama ditunggu atas perjuangan.

Lelaki itu,
Seorang perkerja keras,
Senyumnya menyambut mentari...
Air matanya tak keluar sia2, kalau bukan karena doa memohon dan menghiba pada-Nya.

Lelaki itu,
Pada waktunya akan memperoleh apa yang telah ia semaikan bibitnya.

Lelaki itu,
Sampai saat ini, masih kukuh menjaga hati dan pikirannya.

Lelaki itu, kamu.

Selasa, 25 Februari 2014

Lelaki itu...


Lelaki itu...

Ia tak berani menatap mata,
sekedar berbincang manis beramah tamahpun ia enggan,



Lelaki itu,
bukan karena ia begitu angkuhnya tak bercanda gurau,
ia hanya ingin menjaga dirinya hanya untuk bidadari dalam hidupnya yang menemani saat suka dan duka...



Lelaki itu,
ia tak menjanjikan harta benda,
ia hanya berkata ketika bumi haus, Alloh menurunkan hujan. 
Tapi bila kita merasa lapar akan ilmu, Alloh sediakan begitu banyak cara dan jalan untuk kita belajar.

Lelaki itu,
senang membesarkan hatiku,
ia bahkan memanjakan aku dengan doa pagi disetiap pesan pertama yang kuterima.

Lelaki itu, berkata "Siapkan dirimu untuk ku pinang, karena aku telah terlebih dulu menyiapkan diriku agar pantas meminangmu."

Lelaki itu,
sungguh tak pandai membuat bait - bait kalimat puitis,
namun ia mampu membuat setiap tindak tanduknya terlihat manis,
tanpa ada suara dan tanpa ada sentuhan.

Minggu, 26 Januari 2014

Catatan Mata

Aku sudah lama menunggu matahari itu terbit,
namun tetap saat ku buka mata ternyata gelap nampak di ahri ini,
lagi, lagi dan lagi tak henti - hentinya terus ku berdoa meminta mendpati matahari yang terbit kemudian ia terbenam dan aku ada sebagai saksinya.
Namun, lagi - lagi pula aku terlalu terlena dalam do'a hingga terbit maupun tenggelam aku jua tak mampu melihatnya.

Sempat aku mati, matahari itu.
Aku pekikan penginaan yang menusuk,
namun aku tak jua mendaptkan respon yang diharap.
Lagi - lagi, kekecewaan mengampiri dengan berjuta harapan bisa melihat mentari itu.

Ahh!! Apa yang salah padaku ?
Apakah Indonesia memang tak bermatahari?
Atau aku yang tak bisa menerima keberadaan diri,
kondisi dimana memang aku harusnya lebih bersyukur karena hanya tak dapat melihat saat mentari terbit dan terbenam.
Sementara masih ada orang yang kulitnya lantas memerah dan melepuh, karena tak boleh terkena sinar mentari.
Ya, akhirnya aku pahami diri.
Aku mulai terima kondisi yang memang tak bisa melihat keindahan Ciptaan-Nya,
namun begitu harus ku syukuri karena aku masih bisa merasakan hangatnya bias mentari.

Sabtu, 25 Januari 2014

Hanya ingin menulis

Dan saat semuanya hilang, tengoklah siapa dan apa yang tersisa dalam hidupmu, tidak meninggalkanmu, tetap menguatkanmu dan menemani dalam uzianmu. Itulah yang namanya KETULUSAN. ^^


Saya masih lebih bangga menjadi orang yg memiliki hati namun tak pandai membuat orang lain terluka, dibanding menjadi orang pandai yang tanpa hati melukai perasaan orang lain.
#Tenggangarasa


Tenggang rasa itu sederhana, tidak mempersulit kondisi temannya yang sudah sama sama sulit.
#Tenggangrasa

Sabtu, 11 Januari 2014

Cerita Dia

Aku tahu, sungguh aku mengetahuinya.
Dari awal aku sudah mengetahui itu mau mu.
itulah sebabnya, aku memintamu untuk berkata jujur...
sementara itu, kamu terus berkelak,
kamu berkelit bahkan ironisnya berbakti kepada ibu dijadikan alibi tanpa hati.
Aku bukan ingin ikut campur dalam hidupmu,
kamu sendiri yang menarikku masuk kedalam kehidupanmu,
Manfaatkan aku sesuka hatimu, kau lakukan itu.
Perlu kau datangi aku, sudah tak menarik kamu lempar aku.

Sudahlah, tak perlu kamu mencari alibi untuk pembenaran diri.
Apakah kamu pikir, perbuatan baik dengan cara tak benar adalah tepat?
Sementara bersedekah dengan uang haram pun dilarang!

Iya, aku pahami keinginanmu.
Namun, tak pernah kau berkata jujur untuk apa yang telah terjadi.
Kamu tersenyum manis, sementara laku mu menusuk dari belakang.
Kamu sebut aku, kakak...
sementara prilaku mu mengatakan aku adalah musuhmu.

Kamu kata, suka dengan nasihatku..
maka tak henti - hentinya, meskipun libur aku menemanimu mengapus air matamu,
dibalik bayanganku kamu injak, kamu maki dan kamu teriakan dengan lantang bahwa aku sedang membuli.

Kamu tahu, aku bahkan menangkap basah dirimu membicarakan aku...
berkabar tak benar pada rekan - rekan perjuangan.
Apa aku memaki mu?
Tidak! Karena ku tahu, Alloh Mahamengetahui yang benar dan tidak.
Tak perlulah rasanya aku melabrak dan mengina mu, aku menjaga wajahmu yang sudah tak memiliki harga diri dihadapanku.
Kemudian, untuk hal itu...
Apa kamu bertanya tentang perasaanku?
Tidak!Karena aku sadri benar, yang kamu pedulikan hanya perasaanmu saja.
Kamu malah sibuk membicarakan tentang nasib buruk yang ternyata semua rekaanmu.

Ooh, betapa baiknya kamu menyusun skenario.
Seolah semua nampak indah dan baik,
tersusun begitu rapih,
seolah tersakiti begitu merintih, 
padahal sedikitpun kamu tak pernah menuangkan hati saat berbagi bersama kami.

Ironis memang, tapi itulah arti persahabatan dimata mu.
Dibalut kata saudara, bersama saat ingin dan tinggalkan saat bosan mengampiri.