Jumat, 16 Januari 2015

Saling mendoakan = saling menguatkan

Hanya perantara waktu antara kemarau dan menanti semi berujung hujan,
hanya karena masa telah terlewati bukan berarti ia lantas begitu saja berlalu.
Terkadang yang ingin dilupakan, malah begitu kuat menjadi kenangan,
namun yang berjalan beriringan waktu, itu malah terlupa dan terkadang tak membekas.

Seperti orang yang telah tiada,
dibalik kubur hanya pusaran yang mengingat namanya,
itu pun jika debu tak menutupinya, dan
hujan tak menyapunya.

Sebait doa seolah terasa ringan, namun upaya itu mampu menguatkan.
Ketahuilah, Doa mengantarkan pada kebaikan,
doa berisi keberkahan,
doa adalah spirit rohani, mampu memberi cahaya bagi jiwa yang padam, menguatkan hati yang terkoyak, menegarkan ruh yang sempat roboh.
Doa bagaikan bahasa kerinduan,
Mendoakan yang telah tiada, mengabarkan kebahagiaan bagi yang telah tiada.

Siapa yang tak memerlukan doa,
dari kaya maupun tak kaya semua bergantung pada doa,
doa pada Yang Maha Kuasa,
adalah persembahan dari hati yang tulus,
diungkapkan dengan penuh kebutuhan, menghamba, memohon dan meminta pada-Nya,
dengan doa kita akan semakin dekat dengan Sang Kholik, Alloh SWT.

Sahabat mari kita saling mendoakan.

Rabu, 14 Januari 2015

Rindu Bersatu, bersama. "Badai pasti Berlalu"

Huammmmm....
Rasa kantuk mendera, saat itu terdengar suara nguap dari sana sini.
Husss, jangan kau manjakan seperti itu ia nanti akan membuat mu terlena,
dan bagaiaman ini kamu jadi kian malas dibuatnya.

Huff!!! Bagaiamana dong, apa yang harus aku lakukan agar rasa kantuk yang mendera kawan tidak membuat mereka terlelap tidur.
Jangan dong, jangan dulu.
Ini kan bukan waktunya tidur,
bangunlah sekejap,
bangkitkan semangat yang pernah ada.

Ya Sudahlah, aku akan bercerita saja,
ini cerita tentang satu tempat bernama Pelangi,
karena tempat ini begitu bermakna dengan ragam warna layaknya Pelangi,
warna warni itu laksana perpaduan karakter penghuni didalamnya,
Yang senang tertawa tidak melihat tempat, yang bawaan nya slow mellow gak tahu mikiran apa, yang belum sukses dengan percintaannya, yang berjuang keras dengan segala tuntutan kebutuhan hidup, hadir pula yang galau dengan kehidupannya, ada juga yang tetap tegar meskipun sedang berduka, dan ada pula yang tetap tersenyum seolah tak terjadi apa - apa meski datang ke tempat ini belum sarapan.
Subhanalloh, dengan beragam karakter dalam Pelangi pastilah sudah banyak pelajaran yang bisa kita bagi dan ambil,
tentu dan seharusnya itu menjadikan kita lebih arif dan bijaksana baik dalam berpikir maupun bersikap.
Tapi sayang, warna warni itu saat ini sudah mulai meredup,
entahlah apa yang terjadi pada binar mata yang sebelumnya nampak begitu bercahaya,
Ohh mungkin karena himpitan dunia dengan segala persolan yang sedang mendera negeri ini?
"Ya, kita kan harus berlajar berempati dengan kehidupan sosial."
Tapi bagaimana ini, kalau kian redup warnanya maka pesona itu pun mulai menipis,
bukan hanya itu, "bukankah pelangi nampak indah dengan warna warninya?"
Nah, kalau warna warni mulai tak menyatu ia akan menghasilkan kontras dalam kegelapan.
Alih - alih indah, ia hanya akan menyilaukan dan membutakan arah dimana seharusnya kita tetap berada.
Mari coba diingat lagi "Apa Misi dan Visinya?"
Baik Pelangi itu kan hanya sekilas muncul saat, setelah hujan?
Tapi pikirkan baik - baik meski di waktu - waktu tertentu siapa yang tak ingat dan siapa yang tak bisa menggambarkan bagaiman keceriaan, kebahagiaan dan keindahan dari Pesona Pelangi.
Anak kecil saja mampu mengekspresikan dalam gambaran imajinasinya,
Locchh, "Mengapa kita tak mampu berlaku demikian?"

"Baik, baik saya mengerti tidak semua ska dengan pilihan warna dari pelangi ?"
Kalau begitu mengapa kita memilih pelangi ini dan bertahan sampai detik ini ?
"ya, itu karena ada kebutuhan yang harus dipenuhi?"
"Apakah hanya itu, hanya sedemikian saja?"
Saya rasa tidak, tanya kedalam diri masing - masing. Pelangi ini lebih dari sekedar tempat untuk memenuhi kebutuhan atau keperluan saja. Pelangi ini sudah menjadi bagian cerita dalam hidup kita.

Menjadi perantara kita sampai ke masa ini,
menjadi salah satu bagian dari loncatan kehidupan,
menjadi temapt berbagi,
menjadi sandaran laksana kursi yang begitu nyaman bila diduduki.
Lihatlah Pelangi ini begitu bermakna,
"Apakah kita begitu teganya membiarkan ia memudar, redup perlahan lalu kemudian menghilang karena ulah dan egoan kita saja?"

Ingatlah masa - masa terbaik saat kita merasa tak baik,
Kenanglah masa - masa menyenangkan, disaat kita merasa dalam masa tak senang,
Ingatlah masa - masa nyaman disaat rasa penat menyapa kenyamanan kita.
Kenanglah semua itu untuk kembali membangkitkan gairah dalam menjalani semua ini.
Saat Pelukis Pelangi telah berbaik hati memberikan kita kesempatan untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, hobby dan pendidikan kita,
"Mengapa kita tidak dapat memberikan hal yang sama pada Pelukis Pelangi?"

Percayalah Alloh SWT Mahakuasa, Dia punya Kuasa dalam Kehidupan ini.
Yakinlah Alloh SWT akan memberikan hadiah buah dari kesabaran kita semua,
Tetaplah Istiqomah dalam persangkaan baik pada-Nya,
Setiap Masalah sudah sepaket dengan Solusinya,
Jika Musim hujan bisa berganti kemaru,
Percayalah badaipun pasti Berlalu,
karena itu tetaplah bersama - sama,
bersatu dalam visi dan misi semula dibangun,
berjalanlah beriringan untuk kebaikan kita bersama.

Jika Pelukisnya saja percaya dengan keindahan warna warni pelangi,
Mengapa kita tidak demikian.

"Kembalilah dan tersenyumlah terus dalam kondisi apapun, kawan."
Rindu Bersatu, bersama, berpacu untuk MAJU bersama, Meraih Berkah-Nya.

Jumat, 09 Januari 2015

Cubo Sajo

Awa' nih sudah dipinang,
bukan itu sajo pelaminan cantik tela awak rasa,
duduk cukup lamo di kusi empuk itu, sambut tamu yang hilir mudik.

Nian indah teraso,
Dak paca cepat terlupo,
membekas dalam ingatan,
menyatu dalam kalbu.

Kalaulah kito orang yakin Tuhan Mahapengasih,
Suda pasti rasa kasih sayang itu terasa nian sampai ke ubun - ubun.
Ini jadi lain ceritanyo kalau kito orang tak yakin pada-Nya,
Nak berusaha macem apapun, lelah sajo yang bakal diterimo.

Untuk itu tingkatkanlah kecintaan kito pada-Nya,
teruslah belayar cari ilmu-Nya sampai mano sajo yang membuat kito semakin dalem hanyut dalam kasih sayang-Nya.