Jumat, 28 Desember 2012

Itu ???


Malam itu, aku begitu lelah...
hingga mentari pagi matapun tak jua terpejam,
aku kian rapuh, bukan karena problema kehidupan,
namun karena canda tawa kian menghantam.

Seolah semua adalah palsu,
aku terbangun dan ku tahu itu adalah semu.

Mimpi dalam mata tak terpejam,
bukannya aku tak bersykur, namun ia kian gagah...
mencabik - cabik hatiku dan memakannya hingga tak tersisa.


Siang menyapa denga malu,
senyum simpul mengkhias bibir, pesona langit biru...
ayam ayam bersahutan, burung mengerti ia kemudian menari hingga awan menjadi mendung,
langit kelabu hujan turun,
pintu pintu rumah tertutup, sedang musafir itu terseok seok mencari tempat berteduh.

Gema Adzan berkumandang,
hujan tetap menguyur deras,
musafir akhirnya menemukan tempat bernaung,
meski pakaian lusuh berdebu,
seolah tak ingin meninggalkan waktu undangan_Nya
ia mencuci dikamar mandi itu,
dengan pakaian setengah basah, tubuh terbasuh air wudlu ia tundukan kepala diatas permadani biru,
sedang kami malah asyik diatas ranjang, dengan cemilan manis sambil menonton tv, seolah kemalasan lebih berkuasa dari panggilan_Nya.



Itu ???
Mitha Rugeri Permata

Senin, 24 Desember 2012

Sikecil dan Prajurit itu

Aku suka waktu ini,
dan bahkan lebih menyukai saat hujan mendampingi,
hingga aku bisa menari mengikuti irama rintik yang turun kebumi,
bagaikan suara genderang bertabuh gelang gelang kaki berlari kecil.

Senandung lirih saat langkah kecil menjadi manis,
sikecil melirik, ekor mata menjadi saksi,
ia kian tersenyum pada pria yang sedang berbaris,
1,2 dan 3 hentakan langkah kaki, terdengar menghardik.
Ia semakin menyukai ini, dari baris paling belakang ia mengikuti...
Seolah jadi hiburan tersendiri, para Prajuritpun terpingkal menyaksikan kelucuan ini, hingga gelak tawa menggelegar mengalahkan dinginnya guyuran air hujan yang telah membasuh Bumi Pertiwi.

Bersama semua menjadi Indah dan Menarik

Mitha Permata Rugeri ^_^

Minggu, 23 Desember 2012

Empat Baris

Cerita itu, dalam sekejap menghilang
Kisah lain kini menjadi lakon dalam cinta
dituang oleh tinta emas
kertas itu menjadi bukti nyantanya.

Salam Bahagia


Mitha Permata Rugeri

Minggu, 02 Desember 2012

Mencari Ketenangan jiwa

Tangisnya dalam kesunyian hari,
Geliti tertawa geli, derai air mata menjadi berlawanan dengan maksud hati.
Tenggelam ia dalam gundah gulana,
sempat mencoba mencari tahu tentang ketenangan jiwa,
ia berkelena hingga matahari terbit kembali tenggelam,
namun tak kunjung ia temukan, karena ia berjalan melawan kehendak_Nya.

Lelah hati, mulai ia rasakan...
Sayup sayup dari jauh terdengar suara adzan...
Meski merangkak, kaki telah lelah melangkah..
sampailah ia pada Panggilan_Nya,
Muda mudi tersenyum hangat mengajak berjamaah bersama..
Seorang Pemuda merangkul dan membawanya untuk berwudlu,
jadilah ia menikmati ketenangan jiwa yg selama ini ia cari hingga lelah kaki melangkah.
Telah sampai pada yang dimaksud, ia kemudian hembuskan nafas terakhir dengan senyuman terukir di bibir itu.

Selamat jalan Insan yg menemukan jalan_Nya.

Minggu, 25 November 2012

Nyanyian lagu berbeda

Kebisuan dalam waktu yg tak berujung...
demikian lamaku menanti pada peraduan bias senja yg kian memudar..
lamban laut matapun tak mampu membedakan pesona warna...
tengoklah, aku kian rapuh dalam balutan kerinduaan..
kau biarkan semua berjalan dalam hening waktu yg tak berdetak...
bahkan urat nadipun seolah tak bergetar.

Aku bahkan sudah tak mampu membedakan antara kelabu mendung dan kelabu senja..
saat angin menghembus, jua tak kurasakan menerpa jiwa...
bukan kebal diri, dan tak juga buta mata..
hanya saja aku sedang mati rasa !!!


Mitha
dalam balutan tembang berbeda...

Jumat, 23 November 2012

Nelayan dibalik Ombak

Tak dinanti, ia hadir..
Dinanti, ia tak kembali...
Saat langit bermega, dunia kian bersembunyi di balik gelembung gelap merona, menanti rintik rintik hujan disertai gemuruh angin beriak, ombak serasa terdengar memuncak, memecahkan batu karang, laut kian tak tenang, nelayanpun duduk menantap, pilu haru mencari nafkah melalui perahu, kandas harapan saat pasang meluapkan semua harapan, kian terperangah, ia lantas mecari cara berbekal diri keyakinan pada Ilahi robbi, pasti menemukan jalan lain untuk mencari nafkah.Aamiin.

" Selamat Pagi Para Pencari Nafkah dibumi,,
Jangan buang kepercayaan dan jangan kau jual keyakinan diri. "