Sabtu, 02 Maret 2013

Aku

lelah hati menjamah,
menjamah untuk berusaha dekat.

Mawar itu kian rapuh,
meski durinya teramat tajam menusuk.


Aku bahkan tak memahami,
apa yang sedang ia tertawakan,
karena saat itu malam begitu sunyi,
tiba tiba gelak tawa meledak seketika.

memecah hening dalam birunya laut,
meski gelap tetap kutahu laut itu berwarna biru..
banyu banyu menguap bak orang yang terlelap dalam lamunan dikursi goyang itu.


Aku,,
takan rapuh meski ia pergi menjauh.
Aku,,
takan mati, meski ia tak kembali.
Dan, Aku...
takan mengutuk bumi, meski ia terus menelan isi pertiwi.


Aku
Mita

Tidak ada komentar: