Selasa, 23 September 2014

Wangi Wanita

Beberapa tahun yang lalu, saya punya kegemaran terhadap merk parfum tertentu. Wanginya terasa begitu lembut dan menyegarkan, ya setidaknya begitulah pendapatku. Hingga suatu ketika, ingat benar lokasi itu tepat berada di Pom Bensin (SPBU) disalah satu kota Garut (bukan tak ingat jalan lokasi tepat SPBU tersebut, namun untuk menjaga maka saya tak sebutkan tepat SPBU nya). Sebetulnya SPBU tersebut tidak bermasalah, hanya saja SPBU adalah lokasi kejadian. Etssss.... tenang dulu, hentikan pemikiran sahabat mengenai kasus di medsos beebrapa waktu yang lalu, perihal seorang wanita yang marah - marah lantas menuliskan kata - kata bernada sumbang hingga memancing kenarahan warga Yogyakarta.

Langsung aja dech, soalnya sudah kepanjangan nih, hehehe. ^_^

Sama seperti hari - hari sebelumnya, mengisi bensin untuk memenuhi kebutuhan kendaraan roda dua sudah menjadi rutinitas sebelum atau setelah pulang berkerja, ya lokasi SPBU nya memang tidak jauh dari saya. Sama halnya dengan hari - hari penuh kebahagiaan yang telah saya lewati, hari itupun saya menggunkan parfum dengan merk yang sama. Yang berbeda adalah komentar yang terlontar dari salah satu karyawan SPBU saat mengisi bensin di tanki motor saya. Kalimatnya memang tidak banyak, sedikit tapi membekas dan membuat saya mengambil keputusan untuk kebiasaan saya.

"Teh, harum sekali, wanginya menggoda." Ucap Karyawan berseragam merah - merah itu.

Satu kalimat yang menjadi tamparan luar biasa buat saya, bukan rasa bangga dan senang mendengar komentar seperti itu dari seorang lelaki yang mana bukan siapa - siapa saya dalam hal ini ia benar - benar orang asing ( bukan adik/kakak, juga bukan suami saya yaa maaf saya belum menikah).
Rasa malu itu menyelimuti saya, timbulah rasa menyesal dan merasa begitu berdosa sehingga telah membuat lelaki itu berkata seperti itu. Baik, sesekali saya mencoba untuk membuat alibi, bahwa lelaki itu saja yang begitu mudahnya tergoda hanya dengan harum parfum. Tapi kemudian semua itu saya pangkas kembali, bagaimanapun ia berkata demikian karena mencium wewangian yang saya gunakan. Bila saja saya tidak menggunakannya, maka mungkin saja saya tidak akan memperoelh komentar seperti itu.
Saya paham benar bahwa lelaki itu tidak bermaksud untuk menghina saya, jelas terlihat ia mengatakannya dengan tersenyum begitu ramah, namun jelas sekali saya harus merasa malu dan terhina karena sudah mencoba memancing tanpa saya sadari. Demikian merasa bersalah, tentunya memperbanyak istigfhar untuk menenangkan hati harus dilakukan. Lepas itu dan sejak saat itu saya tidak menggunkan parfum merk "tsb" dan lambat laut kebiasaan menggunakan parfum itu saya tanggalkan, pernah saya mendapatkan hadiah satu botol parfum arab beraroma cokelat dari Ibu Direktur yang baik hati, wangiya benar - benar cokelat, sehingga ketika saya menggunakan parfum itu orang lain hanya berkata "Teh, habis makan cokleta yaa atau makan cokelat apa teh, kayak yang enak nih dari wanginya?" Heheh... ya begitulah saat ini nyaris tidak pernah menggunakan wewangian dengan aroma yang begitu menyengatkan hidung - hidung tetangga.
Perlahan namun pasti, tak pernah ada lagi parfum dengan campuran alkohol atau parfum yang membuat wanginya memicu fitnah dan komentar tak baik untuk seorang muslimah. Baiknya memang ditanggalkan saja, agar kita kaum hawa terbebas dari celaan yang tak menyenangkan hati. ya, berhati - hatilah dengan pujian yang terdengar manis dari mulut lelaki karena yang demikian kerap kali berujung pahit.
Maaf - maaf saja, terciumnya wewangian dari wanita memicu bangkitnya syahwat para lelaki.
( Menurut Mel Rosenberg, profesor mikrobiologi di Universitas Tel Aviv, dalam jangka panjang aroma buatan bisa mempengaruhi hasrat seksual. Wewangian bisa mengganggu aroma alami yang mempunyai daya tarik tersendiri.
"Selama ribuan tahun, kami telah menunjukkan aroma alami dari bunga dan hewan bisa menarik orang dan tampil lebih menarik secara seksual," katanya. Menurutnya, hadirnya parfum membuat orang jatuh cinta karena aroma buatan, bukan hormon alami yang dikeluarkan seseorang. Padahal hormon itu bisa membuat seseorang menjadi menarik. "Anda bisa jatuh cinta dengan seorang gadis karena aroma kondisioner rambut, bukan hormon alami darinya," ujarnya.//Liputan6 ). Bukan hanya itu saja masih dari liputan6, bahwa aroma parfum tertentu juga mampu merusak kesehatan (.... Sementara itu, salah seorang ahli terkemuka menunjukkan hampir sepertiga orang yang mengalami gangguang kesehatan karena terkena aroma. Parfum atau produk yang beraroma memicu eksim dan dermatitis ketika terkena kulit.
Molekul dalam produk memicu respon imun, yang menyebabkan gatal, bersisik, kulit pecah-pecah. "Alergi mengalami peningkatan, dan jumlah produk wangi juga meningkat, "kata Dr Susannah Baron, konsultan dermatologis di RS Kent & Canterbury dan BMI Chaucer).

Mohon maaf, saya hanyalah orang awam jauh dari sisi keilmuan namun boleh saja kan kita berbagi sesuatu yang mungkin juga bisa menadi nasihat biak untuk kita khususnya  muslimah yang menggenakan jilbab, bagaimana mungkin seornag wanita single belum menikah berkerudung merasa senang dengan komentar lelaki yang dianggapnya pujian. Sejatinya hingga berjalan waktu, saya meyakini bahwa muslimah yang rajin membersihkan diri dan menjaga kebersihan kemudian sering mmbasuh diri dengan berwudlu memiliki aroma tersendiri yang Insya Alloh tidak menjadi Fitnah bagi dirinya.

Berikut saya lampirkan tulisna manis dari dakwahquran : Dari Abu Musa Al Asy'ari radhiallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا رِيحَهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ

“Wanita mana saja yang memakai wewangian, lalu dia melewati suatu kaum agar mereka dapat mencium aromanya, maka dia itu adalah pezina.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad (19726), At Tirmidzi (2786), dan yang lainnya dengan sanad yang hasan.

Hadits di atas dengan jelas dan tegas menerangkan terlarangnya seorang wanita untuk memakai wewangian ketika bepergian ke luar rumah, baik untuk ke mesjid, ke pasar, bekerja, dan lain sebagainya.

Semakna dengan hadits ini, adalah hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:

أَيّمَا امْرَأَةٍ أَصَابَتْ بَخُوراً، فَلاَ تَشْهَدْ مَعَنَا الْعِشَاءَ الاَخِرَةَ

“Wanita mana saja yang memakai dupa (kemenyan), maka janganlah dia menghadiri shalat Isya bersama kami.” [HR Muslim (444)]

Hadits ini melarang para wanita yang pakaiannya terkena asap dupa atau kemenyan dari pergi ke mesjid untuk melaksanakan shalat Isya berjamaah karena dikhawatirkan aroma harum dari asap dupa yang menempel di pakaiannya dapat tercium oleh para jama’ah lelaki.
Syaikh Al Mubarakfuri rahimahullah, pen-syarah kitab Tuhfatul Ahwadzi Syarh Jami'it Tirmidzi, menjelaskan kenapa wanita yang berbuat demikian dinamakan pezina: “Karena dia telah membangkitkan syahwat para lelaki dengan wewangiannya dan membuat mereka memandang kepadanya. Barangsiapa yang memandang kepadanya maka sungguh dia telah berzina dengan matanya, dan wanita itulah penyebab terjadinya zina mata, sehingga dia (si wanita) berdosa.”
Apabila dia memakai wewangian hanya sekedar untuk menghilangkan bau badan yang mengganggu, dan aromanya dipastikan tidak dapat tercium oleh para lelaki di sekitarnya, maka hal ini insya Allah tidak mengapa, dengan catatan ini hanya berlaku bagi mereka yang memiliki bau badan yang mengganggu.


Terima kasih, mohon dimaafkan atas kekurangan dan kekhilafans aya, semoga apa yang disajikan diblog ini bermanfaat, aamiin. ^_^

Tidak ada komentar: