Jumat, 25 Oktober 2013

COKELATmu tetap Melekat dalam Jiwa


By Mita

Hening tanpa kata,,,
Diam mu tak membenarkan sebuah fakta,,,
Ada kalanya bunga mekar sebelum waktunya,,,
dan saat itu kumbang tetap hinggap meski bukan musimnya.
Benar, dendang penawar duka itu ada ?
dan, aku pernah mendengarnya di sebuah masa...
saat itu aku berlari lari kecil di taman bunga,,,
ibu menghampiriku dan memberikan COKELAT.
Ya, semua itu " Tak pernah hilang dari ingatan,,,
meski usia membuat rambut Ibu Tercinta Memutih Terang. "
Kenangan dimasa yg lalu,adalah cambuk utk ku melaju ke masa depan...
dengan jejak langkah yg kian tersapu ombak di pesisir pantai selatan...
Lama nian waktu yg aku lewati, namun manisnya COKELAT tetap melekat hingga ke hati.
Kemarin lambayan tangan sebagai salam perpisah mengiris hati..
Hari ini, air mata bak hujan yg mengguyur bumi...
Yaa Rohman Yaa Rohim, yang terkasih pergi ke sisi ILAHI Robbi.
Benar Diamnya adalah pembenaran tanpa kata
ia tak ingin aku terluka semakin dalam,
beradu dalam kehidupan dengan penyakit mengerogotinya...
ia tak bicara dengan kata,
titipan COKELAT kepada Ibundaku, adalah tanda mata dgan cinta.

Selamat tinggal kasih yang menyisahkan kenangan indah..
adalah do'a do'a  sebagai kidung rinduku ingin berjumpa dengan-Nya...
harapanku adalah semoga Istana dari do'a do'a orang tercinta menyatukan kita kembali dalam dunia yg berbeda.

Tidak ada komentar: