Selasa, 08 Oktober 2013

Di balik Tsunami itu

Sedikit hanya sedikit...
aku kemudian berjalan memberanikan diri,
sedikit hanya sedikit...
langkah kaki kemudian menghimpit, cekam, lirih membuat diri menjadi histeris.

Terjang Ombak bergemuruh,,
dara dara mengudara saling bertabrakan dan jatuh,
karang lumpuh diterkam samudra mengamuk,
manusia tumpah ruah bak hujan menghantam bumi dalam derasnya air menjajaki bumi,
berlari kesana kemari,
kapal layar terpental tak terkendali,
saat itu nyawa jadi tak berharga sama sekali,
egois diri hanya peduli terhadap keselamatan diri sendiri,
ada pula yang sibuk mencari sanak saudari,
Ahh!!! Namun itu lebih baik, dari sekedar manusia yg egois.

Tertatih dengan mata suram menjadi kian jernih,
seorang menguatkan hati dengan titahnya yang manis,
meski suara lirih namun tak henti - hentinya ia kuatkan diri,
Allohu'Akbar, saat ombak nyaris menerjang diri,
Allohu'Akbar tarik lengannya pada bahuku yg seolah jasad tinggalah jasad tanpa Ruh Suci tersembunyi,
Allohu'Akbar, Triaknya, memekakkan Telinganku, Mata kian suram buka saja karena terjangan samudra namun terbasuh  air mata.
Allohu'Akbar balasku, yang kemudian saling memeluk dan semakin membuatku tertegun pada Kuasa_Nya...
Allohu'Akbar masih dengan suara lirih, tak mementingkan diri sendiri..
Allohu'Akbar, tak berhentinya bibir berguman dalam tasbih.
sesekali ia memohon perlindungan utk Anak dan Suami..
Allohu'Akbar, bila memang ini adalah cara kami untuk menghadap-Mu...
Allohu'Akabr... Allohu'Akbar...Allohu'Akbar...


"Dalam tsunami terkuak kisah Ibu Pertiwi menangis dalam Do'a,,,
dan memohon perlindungan bukan hanya untuk diri sendiri tapi untuk orang lain dan keluarga, meski saat itu ia pun berada dalam duka melanda."


Salam bahagia
Mita Rugeri Permata ^^

Tidak ada komentar: